Jokowi Tegaskan Konsep Poros Maritim RI di KTT Asia Timur

Menurut Jokowi, Indonesia harus menegaskan diri sebagai poros maritim dunia karena terletak di antara dua samudera.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 13 Nov 2014, 17:22 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2014, 17:22 WIB
Jokowi 'Primadona' KTT APEC
Presiden Jokowi diapit Presiden Amerika Serikat Obama dan Presiden China Xi Jinping, seolah-olah jadi rebutan.

Liputan6.com, Nay Pyi Taw - Kemaritiman menjadi salah fokus dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Bahkan tanpa ragu Jokowi menyatakan siap menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Untuk mewujudkan program maritim dunia itu, Jokowi memaparkan konsepnya di depan peserta Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Timur yang berlangsung di Ibu Kota Myanmar, Nay Pyi Taw.

"Bagi Indonesia, KTT Asia Timur berperan penting bagi keamanan, stabilitas, dan kemakmuran ekonomi di kawasan. Oleh karena itu, saya memilih forum ini untuk menyampaikan gagasan saya tentang Indonesia sebagai poros maritim dunia, harapan saya tentang peran KTT Asia Timur ke depan," ujar Jokowi dalam pidatonya.

Ia menjelaskan, dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata 7 persen per tahun, dengan total GDP sekitar 40 triliun dolar, kawasan Asia Timur merupakan kawasan paling dinamis secara ekonomi. Sekitar 40 persen perdagangan dunia ada di kawasan ini.

Dalam dinamika itu, lanjut Jokowi, laut akan semakin penting artinya bagi masa depan. Jalur laut yang menghubungkan dua samudera strategis yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik merupakan jalur penting bagi lalu lintas perdagangan dunia.

"Tiga alur laut kepulauan Indonesia (ALKI) merupakan "lorong" lalu lintas maritim dunia. Dua samudera strategis itu juga menyimpan kekayaan besar seperti energi dan sumber daya laut lainnya yang akan menentukan masa depan kemakmuran di kawasan," sambung Jokowi.

Menurut mantan Walikota Solo itu, Indonesia harus menegaskan diri sebagai poros maritim dunia karena Indonesia terletak di antara dua samudera, tepat di tengah-tengah proses perubahan strategis, baik secara geografis, geopolitik, maupun geo-ekonomi.

Ditambahkan dia, posisi  sebagai poros maritim dunia membuka peluang bagi Indonesia untuk membangun kerja sama regional dan internasional bagi kemakmuran rakyat.

Jokowi pun menjabarkan, demi mencapai cita-citanya, Indonesia memiliki 5 pilar pendukung. Pilar-pilar ini dapat terwujud ketika Indonesia mulai membangun kembali budaya maritim, menjaga dan mengelola sumber daya laut, memberi prioritas pada pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim, mengajak semua mitra-mitra Indonesia untuk bekerja sama di bidang kelautan dan menjalankan kewajiban membangun kekuatan pertahanan maritim.

"Cita-cita dan agenda di atas akan menjadi fokus Indonesia di abad ke-21. Indonesia akan menjadi poros maritim dunia, kekuatan yang mengarungi dua samudera, sebagai bangsa bahari yang sejahtera dan berwibawa," pungkas Jokowi. (Ans)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya