Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengingatkan pemerintah Jokowi-JK untuk tidak melupakan penetapan Hari Santri Nasional seperti yang dijanjikan saat kampanye lalu. Said Aqil berpesan kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla agar Hari Santri diperingati tiap tanggal 22 Oktober.
"Tolong sampaikan ke Presiden, tidak tepat 1 Muharam. Yang khas itu tanggal 22 Oktober di mana para santri dengan semangat jihad menyambut pasukan NICA (Netherlands Indies Civil Administration) di Surabaya, dan mempertahankan kemerdekaan," kata Said Aqil, di Jakarta, Jumat (21/11/2014).
Dia menjelaskan 22 Oktober tepat menjadi Hari Santri, karena pada hari itu, para santri dengan arahan Pendiri PBNU sekaligus Ketua NU pertama Kiai Haji Hasyim Ashari melawan pasukan NICA di bawah pimpinan Bung Tomo.
"Kiai Abas dari Cirebon, Kiai Maskur dari Malang, korbannya 22.000 tapi alhamdulillah berhasil. Yang pasang bom di komandan NICA itu Harun, santri Tebu Ireng. Jadi hari santri 22 Oktober bukan 1 Muharam," tegas Said Aqil.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi berjanji memperjuangkan pencanangan Hari Santri Nasional yang rencananya akan diperingati setiap 1 Muharram. Di Pondok Pesantren (ponpes) Babussalam di Banjarejo, Pagelaran, Malang, Jawa Timur Jokowi menandatangani surat perjanjian kesepakatan penetapan Hari Santri Nasional pada 1 Muharram yang disaksikan oleh tim kampanye Jokowi dan segenap jajaran kiai dan ulama Ponpes Babussalam.
Menurut mantan Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto, janji tersebut akan segera direalisasikan Presiden Jokowi. Adapun alasan Jokowi belum menetapkan Hari Santri pada tahun ini, kata Andi, karena mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak ingin hanya mengeluarkan selembar Keputusan Presiden untuk menetapkan Hari Santri itu.
"Tapi ingin melakukan aktivitas-aktivitas yang substansial yang berkaitan dengan pembangunan pesantren, berkaitan dengan interaksi para kiai, serta dengan memajukan level pendidikan untuk para santri dan ekonomi umat. Oleh karena itu, harus ada aktivitas yang sigfnifikan yang menandai mulainya tradisi tentang Hari Santri," terang Andi beberapa waktu lalu. (Nan/Riz)
Ketum PBNU Minta Jokowi Tetapkan Hari Santri 22 Oktober
Dia menjelaskan 22 Oktober tepat menjadi Hari Santri, karena pada hari itu para santri melawan pasukan NICA.
diperbarui 22 Nov 2014, 00:27 WIBDiterbitkan 22 Nov 2014, 00:27 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Siswa SMKN 4 Semarang Tewas Akibat Luka Tembak
Kapolda Metro Jaya Beberkan Jumlah TPS Rawan pada Pilkada 2024 di Wilayahnya
Nagita Slavina Boyong UMKM Sajikan Kuliner Internasional dari Poffertjes sampai Cokelat Dubai di Jajarans Festival
Apa Bahan Pembuatan Triangle: Panduan Lengkap Alat Musik Ritmis
Ada Rumor Pindah ke Fenerbache, Cristiano Ronaldo Isyaratkan Setia di Al Nassr
Profil Singkat Paslon Pilgub Maluku 2024, Berikut Partai Pengusungnya
Ilmuwan Klaim Temukan Retakan di Alam Semesta
Dampak Buruk Polusi Udara, Kenali Gejala Bronkitis pada Anak
5 Golongan Manusia yang Rajin Puasa tapi Masuk Neraka, Apa Penyebabnya?
Timses Ridwan Kamil-Suswono Gelar Doa Bersama di Masa Tenang Pilkada Jakarta 2024
Simak, Profil Cagub dan Cawagub Pilkada 2024 Sulawesi Tenggara
Badan Gizi Nasional Ungkap Pentingnya Program Makan Bergizi Gratis, Salah Satunya Mencegah Bencana Demografi pada 2045