Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi ingin memaksimalkan potensi maritim Indonesia. Guna mewujudkan keinginan itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerja sama dengan TNI AL untuk menjaga kedaulatan laut Indonesia yang kerap disusupi kapal asing.
Menurut Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Marsetio, masalah utama dalam menjaga kedaulatan laut saat ini adalah kebutuhan logistik berupa bahan bakar kapal, yang sampai saat ini belum terpenuhi. Tapi, dengan ditandatanganinya nota kesepahaman, masalah itu akan terselesaikan pada 2015.
Marsetio mengatakan, sejauh ini baru 27 persen kebutuhan bahan bakar yang dapat dipenuhi. Nantinya, jika kebutuhan itu sudah terpenuhi TNI AL dapat langsung melakukan tindakan lebih cepat dibandingkan saat ini.
"Bahan bakar saat ini baru terpenuhi sekitar 27 persen dari yang kita butuhkan. Bila itu sudah dipenuhi, kita bisa kemana-mana. Jika ada informasi dari KKP dan diperkuat dengan data satelit soal illegal fishing, kita bisa langsung ke sana," kata Marsetio, di Mabes TNI AL Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (1/12/2014).
Marsetio mengungkapkan, masalah bahan bakar kapal akan terselesaikan karena anggaran untuk itu akan tersedia pada 2015.
"Dalam setahun paling tidak kita butuh 5,6 juta kiloliter. Itulah hambatan yang kaitannya dengan bahan bakar. Tadi pada 2015, ini akan direncanakan bisa terpenuhi," ungkap Marsetio.
Dalam menjalankan tugas patroli bersama KKP, TNI AL memang tidak memiliki armada khusus untuk menindak pelanggar di laut. Tapi, kata Marsetio, hal ini akan diatasi dengan menjadikan kapal patroli sebagai penindak langsung bila diperlukan.
"Angkatan Laut memiliki 3 peran, tidak hanya mengawasi illegal fishing. Pertama, military role dalam konteks penegakan kedaulatan. Kedua, peran penegakan hukum. Ketiga, peran diplomasi. Nggak ada kapal kita yang khusus untuk illegal fishing. Kapal melakukan patroli ketiganya, melekat itu," tutup Marsetio. (Sun/Mut)
KSAL: Anggaran Bahan Bakar Kapal Patroli Tersedia pada 2015
"Bahan bakar saat ini baru terpenuhi sekitar 27 persen dari yang kita butuhkan," kata Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Marsetio.
diperbarui 01 Des 2014, 17:16 WIBDiterbitkan 01 Des 2014, 17:16 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
1 Amalan yang Paling Mendekatkan Perempuan ke Surga, Kata Ustadz Adi Hidayat
Momen Prabowo Subianto Beri Anugerah Guru Hebat Indonesia 2024 pada Mbah Guru Matematika dan Pendiri Gubuk Baca
Pilkada Lampung 2024, Ini Kata Pengamat Hukum
Ketika KH Saifuddin Zuhri Ketahuan Menggunjing Mbah Mangli, Karomah Wali
Terganjal Persyaratan D4 dan S1, Nasib 249 Ribu Guru Non-ASN di Indonesia Terancam Tak Dapat Tunjangan Sertifikasi
Prabowo Subianto: Kita Harus Jaga Uang Rakyat
Mengenal ENIAC Komputer Pertama di Dunia
Pusung Tagel, Gelung Tradisional Wanita Bali yang Menggambarkan Kedewasaan
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 30 November 2024
Dengan Kedekatan, Cara Mbak Ita Cegah Kenakalan Remaja di Kota Semarang
Prabowo: Bukan Saya yang Dihormati Negara Lain, Tapi Indonesia Disegani
6 Potret Megah Katedral Notre Dame Prancis Usai Direnovasi Besar-besaran Jelang Dibuka Kembali ke Publik