Polisi: Taksi Putih Milik Perampok Ternyata Hasil Curian

Salah satu pelaku yakni ST, pada 21 November 2014 mencuri sebuah taksi di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 08 Des 2014, 18:58 WIB
Diterbitkan 08 Des 2014, 18:58 WIB
Ilustrasi penjambretan taksi
Ilustrasi penjambretan taksi

Liputan6.com, Jakarta - Polisi membekuk 1 lagi perampok yang melakukan kejahatannya di dalam taksi, yaitu AS. Dengan demikian, sudah 3 perampok yang ditangkap yaitu ST, ES alias ED, dan AS. Berdasarkan pengakuan sementara dari pelaku, taksi yang mereka gunakan merupakan hasil pencurian.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengungkapkan, salah satu pelaku yakni ST, pada 21 November 2014 mencuri sebuah taksi di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Hal itu juga terbukti dengan adanya laporan kehilangan satu unit taksi di Polsek Setibudi, Jakarta Selatan 3 hari setelahnya yakni 24 November 2014.

"Dari pemeriksaan, memang yang digunakan taksi. Mobil taksi itu, mobil taksi curian. Dilaporkan ke Polisi 24 November 2014 di kawasan Kuningan. Hilangnya tanggal 21 November 2014 dan mobil inilah yang digunakan pelaku," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (8/12/2014).

Setelah mencuri mobil taksi tersebut, kemudian ST memodifikasi nomor lambung taksi tersebut. Aksi itu sengaja dilakukan untuk perampokan.

"Memang pengakuan mereka, mereka buat dan mereka tempelkan (nomor bodi baru) di taksi tersebut. Dari keterangan korban, nomor di body taksi, yang ada adalah DP8015. Padahal waktu dilaporkan kehilangan taksi nomor lambung taksinya 6075BD," tutur Rikwanto.

Perampokan di dalam taksi menimpa RP, seorang karyawati yang pulang malam hari dari kantornya pada 1 Desember 2014.

Wanita lain berinisial RW mengalami hal serupa pada Jumat 28 November 2014 di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Modusnya sama seperti kasus RP dengan menjebol jok belakang melalui bagasi. Perampokan juga terjadi dalam taksi putih atau taksi yang disebut korban berstiker Express.

Pihak Taksi Express membantah armadanya terlibat kejahatan itu. Pihak Express menyatakan, taksinya diduplikasi oleh penjahat yang ingin memanfaatkan nama besar mereka.

Direktur Operasional Express Group Herwan Gozali mengungkap, pihaknya langsung melakukan pemeriksaan jalur kedua taksi itu setelah mendapatkan nomor lambung dari kepolisian dengan nomor lambung DP 8012 dan DP 8015. Hasilnya, kedua taksi itu tidak berada di lokasi kejadian. (Mev/Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya