Liputan6.com, Selat Karimata - Badan SAR Nasional (Basarnas) yang menggunakan Kapal KN 224 dari Jakarta menuju Belitung Timur sudah mulai mencari pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak dan diduga berada di perairan antara Tanjung Pandan, Pulau Belitung, dan Pontianak, Kalimantan Barat.
Pantauan Liputan6.com, sejak pukul 05.00 WIB, petugas diminta untuk melihat apakah ada tumpahan minyak yang diduga merupakan jalur jatuhnya pesawat Air Asia. Mereka sudah menyelusuri 478 kilometer persegi.
"Saat ini kita berada di Selat Karimata dan sudah menyelesaikan pencarian di titik pertama dari 4 titik yang akan ditelusuri," kata Nahkoda Kapal, Ahmad, Senin (29/12/2014).
Salah satu kru kapal, Made Oka menegaskan, Basarnas telah memancarkan frekuensi di 121,5 Direction Finder yang jangkauannya mencapai 3-5 mil Laut.
Pihak Basarnas juga terus melakukan penyisiran untuk mencari tanda-tanda dari keberadaan pesawat AirAsia tersebut dengan kecepatan 14 knot. Meski demikian, hingga pukul 07.00 WIB belum ada tanda-tanda dari tumpahan minyak tersebut maupun tanda-tanda lainnya. Pencarian pertama jelas nihil, namun masih terus dilanjutkan pada titik kedua.
Total sudah 240 nm setelah bergerak dari Distrik Navigasi Kalijabat di Tanjung Priuk, Jakarta Utara dengan cuaca terus memperlihatkan tidak bersahabat dengan gelombang tinggi dan mendung.
Direktur Operasional Basarnas Tatang Zaenudin memprediksi, Pesawat AirAsia tersebut jatuh. Prediksi ini setelah Basarnas meneliti arah angin dan arus laut di sekitar lokasi. Setiap 6 jam, arus dan arah angin berubah, sehingga memungkinkan objek bergeser lokasi.
Tak lupa juga jam keberangkatan dan waktu tempuh pesawat juga diperhitungkan. Hasilnya ditentukan, pesawat jatuh di timur Pulau Belitung. Namun Tatang menjelaskan, indikasi kuat bahwa pesawat itu jatuh.
Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 itu take off dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.
Pesawat jenis Airbus A320-200 dengan register PK-AXC itu dipiloti Kapten Iriyanto dan Remi Emmanuel Plesel, serta 4 awak kabin, yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan 1 teknisi bernama Saiful Rakhmad.
Pesawat AirAsia yang hilang itu berpenumpang 155 orang, terdiri atas 138 penumpang dewasa, 16 penumpang anak-anak, dan 1 bayi. Penumpang didominasi dari warga negara Indonesia, 1 WN Singapura, 1 WN Inggris, 1 WN Malaysia, dan 3 WN Korea Selatan. (Mvi/Mut)