Sulitnya Evakuasi Jenazah Korban AirAsia QZ8501 ke Pangkalan Bun

Setelah diangkat, kedua jenazah dibungkus lagi menggunakan kantong mayat agar benar-benar terbungkus rapat.

oleh Rochmanuddin diperbarui 01 Jan 2015, 10:39 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2015, 10:39 WIB
KRI Banda Aceh saat evakuasi AirAsia
KRI Banda Aceh saat evakuasi AirAsia (Rochmanuddin)

Liputan6.com, Selat Karimata - 2 Jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 telah dievakuasi dari KRI Banda Aceh ke Pangkalanbun, Kalimantan Tengah. Jenazah tersebut dievakuasi menggunakan Helikopter Bell 412, setelah diantar dari KRI Bung Tomo dan kapal Malaysia, KD Lekir.

Tak mudah untuk mengevakuasi jenazah-jenazah tersebut dari tengah laut ke Pangkalan Bun. Karena cuaca buruk, jenazah yang sudah ditemukan sejak Rabu 31 Desember 2014 kemarin baru bisa dievakuasi hari ini.

"Akhirnya kedua jenazah yang ditemukan kemarin dapat dievakuasi hari ini ke Banda Aceh, untuk selanjutnya dibawa ke Pangkalan Bun," ujar Komandan SAR wilayah laut, Laksamana TNI Abdul Rasyid, usai serah terima jenazah di KRI Banda Aceh, di Teluk Kumai, Kalimantan Tengah, Kamis (1/1/2015).

Pantauan Liputan6.com, kedua jenazah dari 2 kapal tersebut masing-masing dipindahkan menggunakan perahu karet ke KRI Banda Aceh. Proses pemindahan jenazah dari perahu karet diangkat menggunakan crane kapal setelah diikat menggunakan keranjang yang memakan waktu sekitar 30 menit.

Setelah diangkat, kedua jenazah dibungkus lagi menggunakan kantong mayat agar benar-benar terbungkus rapat. Kedua jenazah kemudian diberi label nama. Satu jenazah laki-laki dan 1 perempuan. Selesai pemberian identitas, para tim evakuasi berdoa agar diberi keselamatan saat pengiriman ke posko Pangkalan  Bun. Doa dipimpin Komandan SAR Laut Laksamana TNI Abdul Rasyid.

Usai berdoa, kedua jenazah lalu diangkat ke Heli Bell 412 oleh tim kesehatan dan Korps Pasukan Khas. Setelah proses persiapan dan pemanasan sekitar 30 menit, Heli Bell akhirnya tinggal landas ke posko Pangkalan Bun yang diperkirakan memakan 15 menit.

Selanjutnya: Sulit...

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sulit

Sulit

Rasyid mengaku kesulitan mengevakuasi jenazah korban AirAsia dari satu titik ke titik lain. Selain cuaca, faktor yang menyulitkan juga karena kondisi medan yang memang berada di tengah laut.

"Seperti yang teman-teman lihat tadi, untuk proses evakuasi dari kapal ke kapal saja sulit dan memakan waktu lama," ujar dia.

Maka itu Rasyid meminta maaf kepada keluarga korban AirAsia. Dia meminta agar para keluarga bersabar menunggu pencarian dan evakuasi jenazah.

"Kenapa baru kali ini dibawa ke Pangkalanbun? Ya kerena cuaca alasannya. Maka itu kami mohon maaf kepada keluarga korban atas keterlambatan evakuasi karena cuaca kurang mendukung," tutur Rasyid.

Namun Rasyid enggan membeberkan identitas jenazah-jenazah yang berhasil dievakuasi tersebut. Yang pasti, sambung dia, 2 jenazah korban AirAsia QZ8501 tersebut berjenis kelamin laki-laki dan wanita.

Total sudah 8 jasad penumpang pesawat AirAsia QZ8501 yang berhasil ditemukan dan dievakuasi oleh tim gabungan SAR.  2 jenazah sudah di Surabaya, 4 jenazah di RSUD Sultan Imanuddin, 2 jenazah masih di kapal TNI AL.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya