Liputan6.com, Jakarta - Korban keganasan awan kumulonimbus dalam dunia penerbangan nasional bukan kali pertama terjadi. 13 tahun silam pesawat Garuda Indonesia juga menjadi korban keganasan awan jenis ini.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Senin (12/1/2015), pesawat dengan nomor penerbangan GA-421 rute Mataram - Yogyakarta harus mendarat darurat di Sungai Bengawan Solo. Seorang pramugari tewas dalam insiden ini. Pilot terpaksa mendarat darurat karena kedua mesin pesawat mati setelah menembus awan Kumulonimbus.
Awan Kumulonimbus sangat ditakuti pilot, karena suhu di dalamnya bisa mencapai minus 50 derajat Celcius. Awan ini menghasilkan partikel es yang berpotensi mematikan mesin pesawat.
Awan Kumulonimbus bersifat padat dan menjulang sangat tinggi hingga 40 ribu kaki. Bila terjebak di dalamnya, pesawat bisa terguncang ke atas atau ke bawah secara ekstrem. Petir yang dihasilkan awan Kumulonimbus bisa mengacaukan sistem kelistrikan dan navigasi pesawat.
Pesawat Lion Air juga jatuh di perairan Bali akibat menembus awan Kumulonimbus pada April 2013. Pesawat dengan nomor penerbangan JT 904 rute Bandung-Denpasar ini mendarat terlalu cepat di perairan, karena pilot tidak bisa melihat landas pacu bandara Ngurah Rai.
Jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 menambah panjang daftar korban keganasan awan Kumulonimbus. Pesawat rute Surabaya-Singapura ini tak kuasa menghadapi ganasnya awan mengerikan itu saat melintasi perairan Bangka Belitung.
Hingga dua pekan pasca-kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 dari 155 penumpang dan 7 awak pesawat, sudah 48 jenazah ditemukan. Penyebab jatuhnya pesawat masih misteri. Kotak hitam yang menjadi kunci masih terus dicari. (Dan/Ali)
Keganasan Awan Kumulonimbus Ditakuti Dunia Penerbangan
Awan kumulonimbus bersifat padat dan menjulang tinggi, bila terjebak di dalamnya pesawat akan terguncang secara ekstrem.
diperbarui 12 Jan 2015, 07:17 WIBDiterbitkan 12 Jan 2015, 07:17 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
3 Resep Gulai Tempe yang Lezat untuk Masak Satset di Akhir Pekan
Studi: Hampir Setengah Pemilih di AS Ingin Punya Presiden Pro-Kripto
5 Oktober 1991: Pesawat Hercules TNI Jatuh di Condet Tewaskan 135 Orang, Hanya 1 Penumpang Selamat
Rekomendasi Destinasi Wisata dengan Pesona Alam Menawan di Ciamis
Cara Mudah Dapat Passive Income Lewat Bisnis Online
Manchester United Harus Terima Konsekuensi Pahit Jika Gagal Rebut Tiket Liga Champions
Chandra Asri Terus Ekspansi ke ASEAN, Terbaru Akuisisi Shell Energy Singapura
Orang Jarang Ibadah tapi Dapat Rezeki Berlimpah, Simak Kata UAS
Ada HUT ke-79 TNI di Monas Hari Ini Sabtu 5 Oktober, Arus Lalu Lintas Dialihkan
Ketahuilah, Ini Tipe Karyawan yang Dihindari Banyak Bos di Kantor!
Menikmati Akhir Pekan di Taman Wisata Gunung Pancar, Wisata Alam Menarik di Bogor
Hal-Hal Mengerikan yang Akan Terjadi Jika Bumi Memiliki Dua Bulan