Kapolda Papua Barat Diarak Ribuan Warga dengan Tarian Adat

Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Paulus Waterpauw merupakan anak adat Kaimana yang berhasil menjadi Jenderal.

oleh Katharina Janur diperbarui 17 Jan 2015, 15:15 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2015, 15:15 WIB
Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Paulus Waterpauw
Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Paulus Waterpauw disematkan mahkota Burung Cenderawasih dari Suku Kurik. (Liputan6.com/Katharina Janur)

Liputan6.com, Kaimana - Ribuan masyarakat Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat mengarak keliling kota Kapolda Papua Barat, Brigjen Pol Paulus Waterpauw. Dia merupakan anak adat Kaimana yang berhasil menjadi Jenderal dari kota yang terkenal dengan sebutan senja Kaimana.

Arak-arakan itu juga dilakukan dengan tarian-tarian adat Papua dan gabungan tarian dari suku nusantara di sepanjang jalan protokol Kaimana sekitar 9 kilometer.

Waterpauw juga diberi gelar sabel yang merupakan gelar adat tertinggi sebagai pemangku tugas pengamanan, penertiban dan juga berfungsi untuk kesejahteraan masyarakat.

Gelar ini dikukuhkan oleh 8 suku besar di Kaimana dan gabungan suku nusantara di Rumah Adat Sarosa yang terletak di Jalan Utarum, Timbunan Lama, Kota Kaimana.

Dalam prosesi adat itu juga disematkan mahkota Burung Cenderawasih dari Suku Kurik, suku asli Kaimana, lalu diikuti makan Pinang dan merokok dengan sebutan rokok negeri, bersama dengan tetua adat dan juga makan-makanan adat yang terdiri dari sagu kering, ikan dan sayur.

Masyarakat setempat, Paulina Ombaier sangat bangga dengan adanya putra asli Kaimana yang berhasil memimpin kepolisian setempat.

"Tentu kami bangga dan putra asli Kaimana. Paulus Warerpauw bisa menjadi contoh untuk generasi muda lainnya. Kami berharap program kerja Paulus dan kepolisian setempat bisa lebih mengedepankan pendekatan kemanusiaan," kata perempuan 40 tahun ini yang kesehariannya menjual sayur di Pasar Kaimana.

Bahkan Mama Paulina sengaja libur berjualan hari ini hanya untuk ikut ambil bagian dalam prosesi arak-arakan. (Ali/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya