Liputan6.com, Jakarta - Peneliti Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gadjah Mada (Pukat UGM) Hifdzil Alim menilai, keputusan praperadilan yang dimenangkan Komjen Pol Budi Gunawan alias BG menjadi petaka bagi upaya pemberantasan korupsi. Putusan hakim Sarpin Rizaldi itu bisa merusak sistem ketatanegaraan di Indonesia.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Senin (16/2/2015), sebab putusan terhadap perwira tinggi bintang 3 Polri itu dapat memberi pemahaman yang salah terkait penegak hukum dan penyelenggara negara.
Sementara Aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan juga memprihatinkan putusan hakim Sarpin Rizaldi. Alasan dia, keputusan tersebut bisa menjadi awal terbukanya pintu untuk para koruptor bebas dari hukuman.
Hakim tunggal Sarpin Rizaldi sebelumnya mengabulkan sebagian permohonan praperadilan Komjen Pol Budi Gunawan. Hakim juga menolak seluruh eksepsi KPK sebagai termohon. Putusan sidang praperadilan itu dibacakan Senin kemarin di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Mendengar keputusan itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan akan mempelajari putusan tersebut. "Nanti kita pelajari. Kita lihat dulu," ujar salah satu kuasa hukum KPK, Rasamala Aritonang, usai sidang. (Nfs/Rmn)
Putusan Praperadilan BG Dinilai Bisa Rusak Sistem Ketatanegaraan
Peneliti Pukat UGM Hifdzil Alim mengatakan, putusan hakim Sarpin Rizaldi bisa merusak sistem ketatanegaraan di Indonesia.
Diperbarui 17 Feb 2015, 03:47 WIBDiterbitkan 17 Feb 2015, 03:47 WIB
Komjen Pol Budi Gunawan menyimak pertanyaan yang diajukan kepadanya saat uji kelayakan dan kepatutan di ruang Komisi III DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (14/1/2015). (Liputan6.com/Faisal R Syam)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Penutupan Pendakian Gunung Gede Pangrango Diperpanjang Sampai 21 April 2025
Puasa Ayyamul Bidh April 2025, Lengkap dengan Niat dan Keutamannya
Wamenpar Terpukau International Golo Mori Jazz 2025: Wajah Pariwisata Baru Indonesia Berkelas Dunia
Kebijakan Tarif Trump Bisa jadi Momentum Berharga bagi Indonesia, untuk Apa?
Cerorot Khas Lombok, Camilan Manis Simbol Persatuan Dua Keluarga dalam Pernikahan
Link Live Streaming Liga Inggris Chelsea vs Ipswich Town: Duel Krusial, Tayang di Vidio
Arya Saloka Jadi Pria Manipulatif dan Selingkuh tapi Rapuh di Film Dendam Malam Kelam, Apa Katanya?
Kejagung Sebut Penangkapan Ketua PN Jaksel Hasil Pengembangan Kasus Vonis Ronald Tannur
RRQ Hoshi Takluk dari Onic PH, Filipina Bawa Pulang Trofi ESL Mobile Masters 2025!
Khusyuk, Misa Minggu Palma di Surabaya
Kisah Pasangan Muda yang Sukses Berkarya Sebelum 30 dengan Kembangkan Potensi Sepatu Lokal Lewat Shopee
Eks Presiden Brasil Jair Bolsonaro Dirawat di RS karena Komplikasi Usus Akibat Luka Tusukan 2018