Sebelum Ngamuk di Mapolsek, Wakapolsek Gunungpati Sekap 2 SPG

Usai membuat kegaduhan di kantornya sendiri, AKP Hadi kabur. Hingga kini belum diketahui keberadaannya.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 26 Feb 2015, 02:07 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2015, 02:07 WIB
Ilustrasi Pemerkosaan 2
Ilustrasi Korban Pemerkosaan | Via: istimewa

Liputan6.com, Semarang - AKP Hadi, Wakapolsek Gunungpati, Semarang yang kabur dan buron usai mengamuk dan merusak kantornya diketahui sempat menyekap dua Sales Promotion Girl (SPG) rokok. 2 SPG itu dipaksanya menemani berkaraoke, dan ia juga sempat menganiaya serta mengancam dengan pistolnya kepada karyawan Karaoke.

Menurut pengelola karaoke, Yuliana Savitri, saat itu hari, pada Senin 16 Februari 2015 lalu, AKP Hadi datang ke tempat usahanya membawa dua SPG Rokok. Saat itu hari sudah sore, sekitar jam 15.00.

"Datangnya saya tidak tahu persis karena saya sedang belanja, teman-teman masih di kolam. Tahu-tahu dia sudah ada di depan room," kata Yuliana saat ditemui di tempat kerjanya, Rabu (25/2/2015).

Hampir memasuki waktu magrib, Yuliana mendengar AKP Hadi mulai marah-marah akibat mabuk. Ia menduga AKP Hadi marah karena 2 SPG yang menemaninya minta pulang. Terdengar makian kepada 2 SPG itu. Selain itu juga 2 SPG tersebut sempat ditempeleng. Keduanya menangis karena tindakan AKP Hadi main tangan.

"Mbaknya (SPG) mau pulang tapi tidak boleh, rambutnya dijambak. Pas saya masuk room, gelas dan mangkuk sudah pecah," kata Yuliana, Rabu (26/2/2015) sore.

Melihat ada keributan, Yuliana meminta Nanang, salah satu pegawainya menenangkan suasana. Namun Nanang malah ikut menjadi korban amukan AKP Hadi, termasuk disiram minuman keras dan dianiaya.

"Nanang dipukul 2 kali, diguyur congyang (minuman keras), tapi dia nggak mau cerita-cerita. Pak Hadi juga bilang ke saya, 'kamu itu kalau bilang A salah bilang B salah bilang C salah, tak tembak kepalamu'. Ya udah saya diam saja daripada panjang," kata Yuliana.

Dirasa sudah keterlaluan, Yuliana berangkat ke Mapolsek Gunungpati dan meminta tolong petugas agar menjemput Wakapolsek yang mengamuk. Kemudian dua polisi datang dan menjemput oknum tersebut.

"Saya bukan melapor, tapi minta tolong biar dijemput. Pak Mian dan Pak Agus Irfan kemudian datang menjemput, tapi dia enggak mau dijemput," kata Yuliana.

Tiba di tempat karaoke, AKP Hadi tidak mau dijemput dua polisi tersebut karena pangkatnya lebih rendah dari dirinya. Namun 2 SPG rokok yang telah disekapnya akhirnya diantar ke Mapolsek menggunakan mobil patroli.

Pihak Karaoke sendiri sudah sangat kerepotan dengan tingkah oknum tersebut sehingga setelah mengantar ke Mapolsek, Nanang langsung pulang dan tidak mengetahui jika keributan berlanjut di markas polisi itu.

"Saya ngantar langsung pulang, tidak tahu ada apa di sana," kata Nanang.

Tak disangka, di Mapolsek Gunungpati, ternyata AKP Hadi mengambil parang dan mencari-cari Kapolsek, Kompol Ahmadi yang memerintahkan 2 anggota yang menjemputnya. Merasa terancam, Kapolsek menghindar agar tak terjadi keributan. Ternyata hal itu tidak meredakan emosi AKP Hadi. Dengan masih masih terbakar emosi dan dalam keadaan mabuk AKP Hadi menghantamkan parangnya ke mobil Kapolsek yang masih terparkir.

Usai membuat kegaduhan di kantornya sendiri, AKP Hadi kabur. Hingga kini belum diketahui keberadaannya. Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Djihartono mengatakan pihaknya sedang memburu Hadi. Dia juga menegaskan bahwa wakapolsek tersebut sudah dicopot dari jabatannya.  "Tim masih bekerja, mengejar, tunggu ya," kata Djihartono kepada Liputan6.com. (Riz)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya