Operasi AirAsia Ditutup, Pencarian 59 Korban Tetap Dilakukan

Basarnas berharap keluarga korban pesawat AirAsia menerima dengan lapang dada dengan penghentian operasi pencarian.

oleh Oscar Ferri diperbarui 02 Mar 2015, 18:18 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2015, 18:18 WIB
Proses Pemindahan Bangkai Badan Airasia QZ8501
Bangkai dari badan AirAsia QZ8201 saat dipersiapkan untuk diangkat ke daratan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (2/3/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Badan SAR Nasional (Basarnas) memastikan penghentian operasi pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia QZ8501. Namun pencarian 59 korban AirAsia yang masih hilang tetap dilakukan.

"Operasi selanjutnya bukan operasi pokok, cuma operasi kecil. Paling 1 minggu, atau 2 minggu. Tapi maksimal 2 minggu. Setelah itu finish," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo di Kapal Nasional (KN) SAR Pacitan, Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (2/3/2015).

Soelistyo berharap keluarga korban pesawat penerbangan Surabaya-Singapura yang mengangkut 155 penumpang dan 7 awak itu, menerima dengan lapang dada dengan penghentian operasi pencarian ini.

"Semua ada akhirnya, semua harus terima kenyataan. Kegiatan itu harus diakhiri, kemudian dievaluasi. Saya harap keluarga bisa menghadapi sebuah kenyataan itu," ujar dia.

Jenderal bintang tiga itu pun berniat menemui para keluarga korban untuk menyampaikan bahwa operasi pencarian sudah dihentikan, setelah pengangkatan puing bodi pesawat berhasil dilakukan dan diangkut ke Jakarta.

"Hari Selasa nanti saya akan ketemu keluarga. Dan setelah itu dapat saya pastikan akan ada penutupan operasi ini," pungkas Bambang.

Pesawat AirAsia QZ8501 penerbangan Surabaya-Singapura dinyatakan hilang kontak pada 28 Desember 2014 lalu. Pesawat jenis Airbus A320-200 berpenumpang 155 orang dan 7 awak itu terjatuh di Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. (Rmn/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya