Panglima TNI: Evakuasi WNI di Yaman Sudah Siap

"Kita sudah siap. Hari ini, menit ini diminta, kita sudah siap," ujar Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko.

oleh Audrey Santoso diperbarui 30 Mar 2015, 13:40 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2015, 13:40 WIB
Panglima TNI Jenderal Moeldoko Pastikan Pelantikan Jokowi Aman
Panglima TNI Jenderal Moeldoko membantah rumor akan adanya penggagalan pelantikan Presiden dan wakil Presiden terpilih Jokowi-JK pada 20 Oktober mendatang, Jakarta, Selasa (14/10/2014) (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah memperingati Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengenai penangkapan 24 pelajar asal Indonesia oleh pasukan oposisi Yaman, Syiah Al-Houthi. Ia diminta untuk mempersiapan evakuasi warga negara Indonesia (WNI) di negara tersebut.

"Menlu sudah me-warning kepada Panglima TNI, kondisinya di Yaman ada warga kita, dan saya sudah perintahkan ke setiap jajaran," ujar Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko usai acara diskusi 100 Expert Meeting di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (30/3/2015).

Moeldoko mengaku sudah mempersiapkan pesawat penumpang dan metode-metode evakuasi warga Indonesia. TNI sudah siap jika diminta berangkat ke negara yang sedang berkonflik tersebut.

"Kita sudah siap. Hari ini, menit ini diminta, kita sudah siap," tegas dia.

‎Puluhan WNI diduga telah ditangkap saat kelompok tersebut menggeledah beberapa masjid di ibukota Yaman. Mereka adalah adalah para pekerja dan pelajar yang menetap di Yaman.

Perang saudara di Yaman semakin sengit. Pertempuran melawan milisi Syiah Houthi yang mengudeta pemerintahan Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi di Yaman, semakin meluas dengan melibatkan koalisi Teluk yang dipimpin Arab Saudi.

Langkah itu diambil setelah Presiden Yaman itu meminta bantuan kepada Arab Saudi. Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz menegaskan, operasi militer akan terus dilakukan hingga tujuan utama tercapai, yakni stabil dan bersihnya Yaman dari pemberontak Houthi.

Ada 8 negara Arab yang ikut dalam operasi di Yaman ini. Militer Arab Saudi menggunakan sedikitnya 100 pesawat tempur yang juga disokong Uni Emirat Arab, Bahrain, Kuwait, Qatar, Yordania, Maroko, Sudan, dan Mesir. (Mvi/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya