Bareskrim Geledah Ruang Kerja Denny Indrayana di Kemenkumham

"Hanya mencari semua hasil pekerjaan Pak Wamen. Semua dokumen ketika beliau menjadi Wamen,"

oleh Oscar Ferri diperbarui 01 Apr 2015, 16:15 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2015, 16:15 WIB
Denny Indrayana Datangi KPK
Pengamat hukum, Denny Indrayana saat mendatangi Gedung KPK, Jakarta, Selasa (17/2/2015). Kedatangan Denny untuk membahas berbagai persoalan yang kini dihadapi KPK bersama pimpinan KPK. (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri menggeledah Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM. Penggeledahan berkaitan kasus dugaan korupsi program payment gateway 2014 dengan tersangka mantan Wakil Menteri Huk‎um dan HAM Denny Indrayana.

"(Penggeledahan) di lantai 5. Ruangan beliau (Denny Indrayana) dulu dan kemungkinan ada diteruskan ke Karo Keuangan dan Karo Umum," ujar Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Luar Negeri Kemenkumham Ferdinan Siagian di Ditjen Imigrasi Kemenkumham, Jakarta, Rabu (1/4/2015).

Ferdinan menjelaskan, penggeledahan dilakukan di bekas ruang kerja Denny Indrayana lantaran memang di sana tersimpan sejumlah dokumen terkait program payment gateway ini.

"Hanya mencari semua hasil pekerjaan Pak Wamen. Semua dokumen ketika beliau menjadi Wamen," ujar Ferdinan.

Ferdinan mengatakan, penyidik yang melakukan penggeledahan berjumlah 15 orang. Penggeledahan ini dilakukan sejak pukul 10.00 WIB dan sampai saat ini masih berlangsung.

Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri menetapkan mantan Wamenkumham Denny Indrayana sebagai tersangka kasus dugaan korupsi program payment gateway 2014. Ia diduga menyalahgunakan wewenang dalam program sistem pembayaran pembuatan paspor secara elektronik di Kementerian Hukum dan HAM.

Penyidik menjerat Denny Indrayana dengan Pasal 2 ayat 1, Pasal 3 dan Pasal 23 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 421 KUHP Juncto Pasal 55 ayat 1 ke satu KUHP tentang penyalahgunaan wewenang secara bersama-sama. (Mvi/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya