Liputan6.com, Jakarta - Hari itu, 22 April 1970, 20 juta warga Amerika Serikat turun ke jalan. Mereka menyuarakan kecaman bagi para perusak Bumi.
Saat itu mereka menyatakan perlawanannya terhadap polusi, pestisida, perusakan hutan, dan kepunahan satwa liar. Semua diawali oleh ide dari Gaylord Nelson, senator Amerika Serikat dari negara bagian Wisconsin yang mengecam tumpahan minyak besar-besaran di Santa Barbara, AS pada 1969.
Dia menyadari dengan menggerakkan massa dan menyadarkan tentang bahaya polusi udara serta air, dapat mengantarkan isu perlindungan lingkungan ke dalam agenda politik. Dengan bantuan politik, kerusakan lingkungan dapat diredam. Maka sejak 22 April 1970, dunia merayakan Hari Bumi.
Puluhan tahun berlalu, dan Bumi masih kritis. Tanpa disadari, hal-hal kecil yang dilakukan setiap hari telah menyumbang kerusakan lingkungan.
Untuk itu muncullah beberapa gerakan untuk mencegah kerusakan Bumi. Sejumlah petisi pun disuarakan. Berikut daftar petisi lingkungan yang Liputan6.com peroleh dari Communications Director Indonesia Change.org Desmarita Murni, Rabu (22/4/2015):
Diet Kantong Plastik
Penelitian yang dimuat di jurnal ilmiah Science pada Februari 2015 lalu mencatat Indonesia berada pada peringkat kedua penyumbang sampah plastik terbesar ke lautan.
Karena itu petisi diet kantong plastik ini dilahirkan. Lewat petisi ini, mereka mendesak pemerintah untuk membuat peraturan mengurangi dan mencegah pemakaian plastik berlebih. Saat ini petisi tersebut sudah didukung lebih dari 15 ribu orang.
Beli yang Baik
Pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat mempunyai pengaruh besar bagi Bumi, khususnya terhadap iklim yang terus memanas. Untuk itu komunitas Earth Hour Indonesia meluncurkan petisi #BeliYangBaik.
Petisi ini sudah didukung lebih dari 6500 orang, termasuk beberapa figur publik seperti Sophia Latjuba, Nugie, dan Davina Veronica.
Tutup Bekas Lubang Tambang
Bekas lubang tambang batubara yang tidak ditutup dan dibiarkan menganga merenggut nyawa 9 anak di Samarinda, Kalimantan Timur. Karena itu Rahmawati, ibu dari Raihan (10) yang tewas tenggelam di lubang tambang pada Desember 2014 lalu mendesak Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan menutup dan menghukum perusahaan pemilik tambang.
Selanjutnya: Larangan Konsumsi Daging Anjing...
Larangan Konsumsi Daging Anjing
Larangan Konsumsi Daging Anjing
Aktivis pemerhati binatang, khususnya anjing, yang dimotori oleh Jakarta Animal Aid Network, Garda Satwa Indonesia, dan Animal Friends Jogja mendesak pemerintah mengeluarkan larangan konsumsi daging anjing. Hal ini didorong atas cara-cara penangkapan anjing yang dinilai kejam dan berpotensi menebarkan penyakit. Â
Tolak Pabrik Semen di Rembang
Lebih dari 100 mata air yang menghidupi 600 ribu warga di Pegunungan Kendeng, Rembang, Jawa Tengah dikhawatirkan hilang seiring dengan dibangunnya pabrik/tambang semen di daerah itu.
Kondisi tersebut menggerakkan penyanyi dan aktivis Melanie Subono membuat petisi ini dan meminta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menutup operasional pabrik semen.
Tolak Reklamasi Teluk Benoa
Rencana reklamasi wilayah pesisir Telok Benoa, oleh PT Tirta Wahana Bali International (TWBI) seluas 700 hektar mendapat penolakan dari warga.
Reklamasi kawasan konservasi penting tersebut pun menggerakkan grup rock Superman is Dead, Navicula, dan Nosstress. Mereka meminta agar Presiden Jokowi membatalkan reklamasi tersebut.
Selanjutnya: Selamatkan Kapal Karam...
Advertisement
Selamatkan Kapal Karam
Facebook Mengubah Kebijakan tentang Hewan
Pembuat petisi, Bettina Berginer asal Jerman, didukung oleh lebih dari 600 ribu orang di dunia, termasuk Indonesia, berhasil mendesak Facebook untuk mengubah standar komunitasnya. Dengan perubahan tersebut pengguna dapat melaporkan mengenai kekerasan terhadap hewan pada halaman tertentu di Facebook, sehingga kekerasan terhadap hewan dapat dikurangi.
Penyelamatan Kapal Karam Sophie Rickmers
Aktivis Nunu Husien memulai petisi untuk menyelamatkan kapal karam Sophie Rickmers yang telah menjadi rumah terumbu karang dan objek wisata selam di Aceh.
Hanya dalam waktu sebulan, petisi tersebut didukung 15 ribu orang lebih dan berhasil membuat Walikota Sabang membatalkan pengangkatan Sophie.
Masyarakat Riau Meminta Jokowi untuk Blusukan Asap
Tiap tahun, selama 17 tahun terakhir, Abdul Manan harus hidup dalam asap akibat kebakaran lahan gambut di Riau. Dibantu dengan organisasi lingkungan seperti Greenpeace dan Walhi serta organisasi Perspektif Baru yang didirikan Wimar Witoelar, Abdul Manan membuat petisi ini.
Presiden Jokowi dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya pun akhirnya mengunjungi kampung halaman Abdul Manan. Presiden berjanji akan mengatasi masalah kebakaran hutan dan lahan gambut sehingga tak ada lagi masalah asap di Riau ke depannya. (Ndy/Ans)