Muhammadiyah Puasa Mulai 18 Juni, Pemerintah?

"Kita terus secara bersama-sama melakukan kajian mendalam untuk memperoleh definisi yang sama," ucap Menteri Agama Lukman Hakim.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 04 Mei 2015, 16:52 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2015, 16:52 WIB
Petugas menggunakan teropong untuk melihat posisi bulan saat dilakukan rukyatul hilal untuk menentukan 1 Ramadhan 1430 Hijriyah, di Pantai Ambat, Pamekasan, Madura, Jatim, Kamis (20/8). (Antara)

Liputan6.com, Tangerang Selatan Muhammadiyah sudah menetapkan bulan Ramadan jatuh pada 18 Juni. Versi pemerintah? Meski belum ada penetapan, namun Menteri Agama Lukman Hakim menyatakan ada kemungkinan memulai Ramadan bersama-sama.

"Saya sudah lakukan pertemuan dengan PP Muhammadiyah di Yogyakarta beberapa waktu lalu. Itu bukan hanya membahas ataupun menyatukan penanggalan Ramadan ataupun Syawal saja, melainkan penanggalan Islam secara keseluruhan," tutur Lukman di MTs Negeri Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten, Senin (4/5/2015).

Menurut dia, Kementerian Agama terus berupaya agar persepsi ataupun cara pandang antara Muhammadiyah, Nahdlathul Ulama (NU), ataupun organisasi Islam lainnya semakin sama dalam cara pandang definisi tentang hilal.

"Maknanya, cara pandangnya, dan definisi tentang hilal, kita terus secara bersama-sama melakukan kajian mendalam untuk memperoleh definisi yang sama," ucap Lukman.

Untuk itu dalam penentuan 1 Ramadan dan 1 Syawal tahun ini, Kementerian Agama optimistis akan ada persamaan tanggal.

"Makanya kita lihat saja, masih dilakukan kajian-kajian. Masih adanya kemungkinan untuk bersama memulai Ramadan tahun ini," harap Lukman. (Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya