Liputan6.com, Jakarta Presiden Jokowi memberikan peringatan kepada beberapa menteri yang dianggap kurang maksimal dalam bekerja. Menanggapi 'warning' yang disampaikan Presiden Jokowi, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi menganggap peringatan itu sebagai pertanda kalau Presiden telah memiliki bahan evaluasi para menterinya.
"Dengan warning Presiden seperti itu, dapat disimpulkan presiden sudah memiliki bahan evaluasi terhadap masing-masing menterinya" ujar Yuddy di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, (15/5/2015).
Menurut Yuddy, Presiden Jokowi ingin para menteri Kabinet Kerja segera melaksanakan program-program pemerintah, sehingga anggaran dapat secepatnya terserap. Tak hanya itu, Jokowi meminta para menteri seharusnya bekerja menjalankan program-programnya, bukan sibuk dengan urusan kelembagaan.
"Presiden sudah beri warning pada menteri-menterinya bahwa waktunya sudah habis untuk leha-leha, harus bekerja. Sudah diingatkan sebelumnya pentingnya serapan anggaran," ujar Yuddy.
Meski demikian, Yuddy enggan berkomentar lebih dalam saat ditanya mengenai evaluasi menteri yang dimaksud. Ia juga enggan menyebut mana saja menteri-menteri yang dianggap berkinerja buruk dan mendapat penilaian khusus dari Jokowi.
‎Dalam sidang Kabinet kerja pada Rabu 13 Mei 2015 lalu, Presiden Jokowi memperingatkan semua menteri-menteri akan organisasi kementerian. Menurut Jokowi ada sejumlah kementerian yang peraturan presiden (Perpres-nya) belum dia tandatangani. Nada bicara Jokowi terkesan marah dan menyentil menteri-menteri.
"Sebelum masuk kepada rencana kerja pemerintah tahun 2016, saya ingin memperingatkan kembali masalah yang berkaitan dengan organisasi kementerian," kata Jokowi
Dengan tegas, Jokowi mengingatkan semua menteri untuk hati-hati. Sebab, kata dia, jika Perpres kementerian belum ditandatangani, maka dapat berimbas pada masalah pertumbuhan ekonomi nasional.
"Hati-hati karena masalah kelembagaan ini rentetannya bisa masuk pada masalah pencairan anggaran, pencarian anggaran bisa masuk kepada serapan anggaran, serapan anggaran bisa masuk kepada pengaruh pertumbuhan ekonomi melemahnya ekonomi dan lain-lainnya, hati-hati," jelas Jokowi.
"Saya harapkan, sebetulnya sudah saya ingatkan ini sejak Januari. Tapi mungkin belum banyak punya feeling bahwa ini akan berimbas pada pertumbuhan ekonomi melemahnya ekonomi. Sehingga sampai sekarang masih ada yang belum perpres kementeriannya saya tandatangani. Ada 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 kementerian," jelas Jokowi. (Ali)
Menteri Yuddy: Presiden Jokowi Sudah Beri Warning kepada Menteri
Jokowi meminta para menteri seharusnya bekerja menjalankan program-programnya, bukan sibuk dengan urusan kelembagaan.
diperbarui 15 Mei 2015, 22:23 WIBDiterbitkan 15 Mei 2015, 22:23 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Prabowo Tegaskan Tidak Akan Segan Tindak Pejabat yang Korupsi
VIDEO: Banyak yang Sowan, Jokowi: Apa Sih Pengaruhnya?
Buruh Tolak Keras Formula Hitungan Upah Minimum Pemerintah
Indonesia Comic Con 2024 Banjir Kemeriahan: Pesta Pop Culture, Musik dan Inspirasi Kreatif
Kisruh Persepi, Guru Besar UPI Pertanyakan Independensi Dewan Etik
Mengenali Cinta Sejati, Ini 5 Tanda Lelaki Menunjukkan Kasih Sayang yang Mendalam
Mengenal VM Adalah: Pengertian, Cara Kerja dan Manfaatnya
Memahami Intra Adalah: Definisi, Fungsi dan Penerapannya
Utang Usaha Adalah: Panduan Lengkap Definisi, Manfaat, dan Cara Mengelolanya
Saksikan FTV Kisah Nyata Sore Spesial di Indosiar, Kamis 7 November Via Live Streaming Pukul 16.00 WIB
Fokus Pagi : Dua Kelompok Ormas di Tangerang Selatan Terlibat Bentrok, Posko Ormas Dibakar
Memahami Deret Adalah: Pahami Konsep, Jenis dan Aplikasinya