Liputan6.com, Jakarta - Presiden ketiga BJ Habibie menyampaikan seorang pemimpin harus menyelesaikan masalah yang ada, bukan menambah masalah. Ia menggarisbawahi ada kebijakan yang irreversible atau tidak bisa diulang.
"Anda harus tahu bawa kebijakan irreversible dan reversible. Jangan sekali ambil kebijakan yang persulit keadaan. Yang tidak menentu jadi lebih tidak menentu. Jangan masuk 10 permasalahan, terus semua irreversible, jadi 100 masalah baru," tegas Habibie di hadapan seribu peserta dalam acara 'Supermentor 6' bertemakan 'Leaders' di Gedung Djakarta Theatre XXI, Jakarta, Minggu (17/5/2015).
"Kalau saya tentukan orang itu hukum mati, tembak. Lalu dilaksanakan, dia mati, terus dikubur. Kemudian 6 bulan kemudian, dia tidak bersalah, tidak bisa saya bangkitkan. Dalam kepemimpinan itu banyak kebijakan irreversible. Saya pernah alami," tambah dia.
Menurut Habibie, dalam mengambil keputusan memang harus memakai pengalaman hidup yang didapat. Tidak ada lembaga pendidikan, yang bisa mengajarkan cara mengambil keputusan.
"Caranya harus Anda lalui, bukan kuliah atau buku, tapi belajar. Saya beruntung, bisa melalui sistem tersebut, belajar banyak, banyak catatan saya. Ketika waktu saya ambil alih, saya bisa bedakan itu, mana yang harus dilaksanakan dan tidak create new problem," ungkap Habibie.
Habibie juga menyampaikan kunci agar menjadi pemimpin yang dapat memajukan bangsa adalah cinta. Ada lima cinta yang harus dilakukan pemimpin.
"Saya mau akhiri, kuncinya itu pada cinta, catat. Pertama, cinta pada sesama manusia. Kedua, cinta pada karya sesama manusia dan lawannya. Ketiga, cinta pada lingkungan dia hidup. Keempat, cinta kepada tugasnya, diselesaikan. Kelima, semua cinta itu dibungkus pada cinta pada Tuhan YME," beber dia
Di bumi ini, lanjut Habibie, banyak distorsi melalui internet, pemberitaan yang berdampak pada cinta itu. (Ali/Ans)
HEADLINE HARI INI
Geger Harvey Moeis dan Sandra Dewi Terdaftar BPJS Kesehatan Fakir Miskin, Kok Bisa?
Habibie: Presiden Jangan Bikin 10 Masalah Jadi 100 Masalah Baru
Habibie menyampaikan kunci agar menjadi pemimpin yang dapat memajukan bangsa adalah cinta.
diperbarui 18 Mei 2015, 01:05 WIBDiterbitkan 18 Mei 2015, 01:05 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jika Orangtua Terlanjur Tidak Sholat, Apa Bisa Diganti Bayar Fidyah? Simak Penjelasan Gus Baha
Komisi VIII DPR Soroti Makanan Jemaah Haji: Gambar Ayam Isinya Teri, Rasanya Ora Karuan
Presidential Threshold Dihapus, Angin Segar Demokrasi Indonesia
Telaga-Telaga di Gunungkidul, Nasibmu Kini...
Pilah-pilih Mainan yang Tepat untuk Dukung Tumbuh Kembang Anak
Gus Baha Memarahi Ketua Masjid yang Syaratkan Imam Bersuara Merdu, Ceritanya Begini
Kejari Depok Bakal Usut Penyalahgunaan Dana Intensif RT dan RW
Bacaan Doa Buka Puasa Rajab, Berikut Kenali Keutamaannya
5 Asteroid Terbesar yang Pernah Ditemukan
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 4 Januari 2025
Link Live Streaming LaLiga Valencia vs Real Madrid, Sebentar Lagi Tayang di Vidio
PBNU Cari Investor Bantu Biayai Dana Besar Reklamasi Tambang