Gubernur Soekarwo Minta Bupati Banyuwangi Terima Jenazah Angeline

Keluarga Angeline berasal dari Dusun Tulungrejo, Desa Wadungpal, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, Jawa Timur.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 11 Jun 2015, 23:29 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2015, 23:29 WIB
Aksi Simpatik 1000 Lilin untuk Angeline di Bundaran HI
Sejumlah elemen masyarakat menggelar aksi simpatik dan doa bersama untuk Angeline dengan menyalakan lilin di Bundaran HI, Jakarta, Kamis (11/6/2015). Mereka meminta pemerintah bersikap tegas kepada pelaku kekerasan anak. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Surabaya - Kematian tragis bocah Angeline turut mengundang perhatian Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Ia pun meminta Bupati Banyuwangi Azwar Anas untuk menerima atau memfasilitasi kepulangan dan penguburan jenazah bocah perempuan 8 tahun tersebut.

Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo ini mengatakan bahwa keluarga Angeline berasal dari Dusun Tulungrejo, Desa Wadungpal, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, Jawa Timur. Angeline sejak bayi diadopsi Margriet Megawe.

"Jika pihak keluarganya menghendaki pemakamkan dilaksanakan di Banyuwangi. Saya sudah minta Pak Bupati Banyuwangi (Azwar Anas), untuk memfasilitasi pemulangan jenazah Angeline, tentunya setelah hasil autopsi tuntas," tutur Gubernur Soekarwo di Surabaya, Kamis (11/6/2015).

Pakde Karwo juga mengaku prihatin dan turut berduka atas peristiwa keji tersebut. Ia pun berharap polisi bisa tuntas menyelesaikan lewat proses hukum.

Melalui akun Twitter-nya, Azwar Anas pun menyatakan siap. "Siap Pakde, sampun dikordinasikan dan diurus hari ini juga," balas Anas.‎

Meski warga Bali, Angeline memiliki darah Jawa Timur. Dengan demikian, tegas Soekarwo, Bupati Banyuwangi harus memfasilitasi.

Soekarwo juga meminta kepada semua pihak bisa menahan diri, meski penuh amarah melihat kematian Angeline. Artinya, semua pihak menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian untuk menuntaskan kasus tersebut.

"Semua pihak harus menahan diri. Serahkan kepada kepolisian karena polisi memiliki keahlian," pungkas Soekarwo.

Angeline dilaporkan hilang pada 16 Mei 2015 oleh ibu angkatnya, Margriet Megawe. Bocah cantik berusia 8 tahun itu akhirnya ditemukan terkubur pada Rabu 10 Juni di belakang rumahnya, dekat kandang ayam, tepatnya di Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali.

Kini polisi baru menetapkan 1 tersangka yakni Agus (25) yang merupakan pekerja rumah tangga di rumah Margriet. Kendati begitu, polisi terus mengembangkan kasus pembunuhan bocah malang tersebut, termasuk melakukan prarekonstruksi yang melibatkan mantan sekuriti tersebut.

Hasil autopsi pada tubuh bocah kelas 2 SD itu, hampir sekujur tubuhnya luka lebam. Luka itu ada di bagian pinggang ke bawah, dada samping kanan, leher samping kanan, dan dahi samping kanan. Ada juga di pelipis kanan, dahi samping kiri, batang hidung, pipi kiri atas, pipi kiri bawah telinga, leher samping kanan dan leher kanan atas bahu Angeline. (Ans/Ado)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya