Ahok: Jangan Lagi Terdengar 'Ibu Kota Lebih Kejam dari Ibu Tiri'

"Ibu tiri aja banyak yang baik kok, masa ibu kota tidak," ujar Ahok.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 22 Jun 2015, 12:08 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2015, 12:08 WIB
ahok
Pengamat menilai mundurnya Ahok dari Partai Gerindra akan menyulitkan komunikasi PDIP-Gerindra. (Liputan6.com/ Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta Jakarta kini tepat berulang tahun ke-488. Memasuki usia hampir 5 abad ini, tentunya banyak perubahan yang dialami ibu kota.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pun memiliki impian khusus bagi provinsi yang dipimpinnya. Dia ingin Jakarta benar-benar menjadi Jakarta Baru.

"Harapan kita itu Jakarta harus jadi kota yang moderen, harus tertata rapi dan manusiawi. Kita enggak mau lagi dengar kata 'ibu kota lebih kejam dari ibu tiri'. Enggak ada tuh. Ibu tiri aja banyak yang baik kok, masa ibu kota tidak," ujar Ahok di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (22/6/2015).

Sederet program pembangunan kota memang sudah disiapkan di segala bidang. Baik transportasi, infrastruktur, maupun berbagai kebutuhan masyarakat lainnya.

Sebut saja Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Mantan Bupati Belitung Timur itu ingin taman terpadu ini benar-benar digunakan untuk mengetahui problem sosial di setiap keluarga. Sehingga solusi atas masalah itu dapat segera didapatkan melalui para lurah.

"Dia kumpul menceritakan kesulitan dia seperti apa. lurah-lurah kira fungsikan seperti estate manager," kata Ahok.

Bus-bus juga akan terus ditambah untuk melayani kebutuhan transportasi berkualitas warga Jakarta. Pada ultah ke-488 ini, warga akan menikmati 20 bus baru Scania.

"Kita juga akan terus menambah bus. Kita ingin kalau head way 10 menit ya 10 menit, 24 jam," ujar dia.

Sisi pelayanan di bidang birokrasi juga diperhatikan oleh mantan politisi Golkar dan Gerindra itu. Dia ingin Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di segala tingkatan dapat melayani kebutuhan masyarakat dengan cepat.

"Jadi kita ingin orang Jakarta ini ingin urusan apa saja datang ke PTSP. Kita ini ingin seperti calo yang punya otoritas tanda tangan," pungkas Ahok. (Sss/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya