Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat terbatas mengenai perbaikan kebijakan tentang beras bagi rakyat miskin (raskin) ‎di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (21/6/2015).
Dalam pengantarnya, Jokowi meminta agar jajaran pemerintah memperbaiki dan menyempurnakan mekanisme penyerahan Beras Untuk Keluarga Miskin (Raskin). Dan memastikan Raskin sampai pada yang berhak, dan paling penting dalam kondisi yang layak untuk dikonsumsi.
"Yang lalu kita lihat memang, saya nggak tahu stoknya mudah-mudahan sudah habis, yang hitam berkutu, berjamur, yang tidak layak dikonsumsi betul-betul sudah nggak ada lagi. Habis dan berganti dengan stok baru yang kita beli, dan kita harapkan kualitas ke depan bisa jauh lebih baik lagi," ujar Presiden Jokowi.
Jokowi mengingatkan, penyaluran Raskin ini merupakan bagian dari program perlindungan sosial bagi masyarakat. Namun, ia mendapatkan beberapa laporan mengenai permasalahan Raskin yang berkaitan dengan pagu alokasi beras yang disediakan tidak mencukupi kebutuhan rumah tangga sasaran yang tercatat di kelurahan.
"Ini saya kira sudah berjalan gak setahun dua tahun, masih ada masalah di sini yang perlu diperbaiki," kata Jokowi.
Selain itu, hal yang juga menjadi sorotan Jokowi yaitu mengenai data penerima Raskin yang tidak sinkron. Hal tersebut menurut Jokowi berdampak pada mekanisme penyaluran baik di tingkat distribusi, titik bagi, maupun di rumah tangga sasaran.
"Sangat mempengaruhi baik dipenyaluran maupun distribusi, itu sekali lagi harus kita perbaiki," kata Jokowi.‎
Mengenai soal keterlambatan penyaluran raskin ini, menurut Jokowi juga dialami juga oleh daerah tertentu. Hal tersebut dapat terjadi karena dipengaruhi kondisi geografis atau kondisi jalan dan kondisi jarak tempuh. Namun, Presiden Jokowi mengingatkan, ini juga harus diperbaiki.
"Juga masih kita jumpai satu, dua, tiga, empat rumah tangga sasaran yang sudah masuk dalam kategori mampu tapi masih juga menerima dalam pembagian Raskin. Ini juga harus mulai diteliti dan dievaluasi ulang," ucap Jokowi.
Mengenai kualitas beras, Presiden Jokowi menegaskan agar kualitas beras harus betul-betul sebuah kualitas yang baik. "Jangan sampai namanya Raskin, berasnya hitam yang saya lihat dan ada kutu."
Rapat terbatas itu dihadiri Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, Kepala Staf Kepresidenan Luhut B. Pandjaitan, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Mentan Amran Sulaiman, Mensos Khofifah Indar Parawansa, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo. ‎(Mut)
Jokowi: Jangan Sampai Rakyat Terima Beras Berkutu
Jokowi meminta agar jajaran pemerintah memperbaiki dan menyempurnakan mekanisme penyerahan Beras Untuk Keluarga Miskin (Raskin).
diperbarui 22 Jun 2015, 16:59 WIBDiterbitkan 22 Jun 2015, 16:59 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
WN Rusia Penculik Turis Ukraina di Bali Diamankan Polisi Saat Hendak Kabur ke Dubai
Ekspor Minyak Mentah Dipangkas, Tapi LNG Tetap Jalan
VIDEO: Musisi Badai Bicara soal Single Sakit Dua Kali dan Rencana Menggelar Songwriting Camp
Mimpi Melihat Orang Mati Hidup Lagi: Makna dan Tafsir dari Berbagai Perspektif
Sri Mulyani Puji Upaya BRI Dukung Pertumbuhan dan Pemberdayaan UMKM di Indonesia
Perusahaan Swasta Harus Beli Gabah Petani Rp 6.500 per Kg
Mimpi Melihat Mayat Banyak: Makna dan Tafsir yang Perlu Anda Ketahui
Jakarta Dilanda Banjir, Ketua DPRD Minta Dinas Sumber Daya Air Lakukan Evaluasi
Tips Simpan Sisa Lemon Agar Tidak Keriput dan Tahan Lama, Cukup Pakai 1 Alat
Fungsi Metabolisme: Proses Penting untuk Kesehatan Tubuh
Kapan THR Dibayarkan? Panduan Lengkap Aturan, Perhitungan & Sanksi
Tips Menjadi Tinggi: Panduan Lengkap untuk Mengoptimalkan Pertumbuhan