Puan: Pendidikan Karakter Pesantren Bentuk Revolusi Mental Santri

Dalam Islam, lanjut dia, revolusi mental mengarahkan manusia menjadi makhluk yang beriman, bertakwa dan senantiasa beramal soleh.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 01 Jul 2015, 19:58 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2015, 19:58 WIB
Puan Maharani
Puan Maharani (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) meluncurkan Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (Madrasah dan Pondok Pesantren). Langkah itu untuk membantu peran pondok pesantren, terlebih pada bulan Ramadan ini.

Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam ini hasil kerja sama antara Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Agama dan Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Menteri PMK Puan Maharani menyatakan dalam program ini, pihaknya memberikan bantuan kepada 151 madrasah/pondok pesantren berupa beasiswa, bantuan apresiasi pendidik, bantuan sarana prasarana dan Badan Usaha Milik Pesantren (BUMP). Jumlah bantuan itu sebesar Rp 35 miliar yang bersumber dari para Muzakki pegawai Bank Rakyat Indonesia .

"Pondok pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan memegang peranan sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan juga mengembangkan nilai-nilai karakter kepada santrinya," ujar Puan di Kantor Kementerian PMK, Jakarta, Rabu (1/7/2015).

Dengan konsep pendidikan selama 24 jam, pesantren dinilai mampu membekali pribadi-pribadi para santri dengan sikap-sikap positif. Kondisi ini akan melahirkan manusia berkepribadian muslim yang tangguh dan mampu mengatasi masalah-masalah yang ada.

"Pendidikan karakter yang dilakukan di pondok pesantren akan membentuk para santri menjadi insan kamil (manusia sempurna). Pendidikan karakter ini sejalan dengan gerakan revolusi mental yang diinginkan oleh Pak Presiden," ujar Puan.

Dalam Islam, lanjut dia, revolusi mental mengarahkan manusia menjadi makhluk yang beriman, bertaqwa dan senantiasa beramal soleh.

Puan menambahkan, pesantren tidak hanya membekali santrinya dengan pengetahuan agama saja. Namun sudah mulai membekali santri dengan keterampilan-keterampilan seperti pertanian, peternakan dan lainnya.

Hal ini terutama didasari oleh adanya tuntutan masyarakat yang menghendaki adanya output yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan itu terampil dan siap pakai.

Karena itu, Puan mengajak seluruh Kementerian khususnya yang tergabung dalam Program Pemberdayaan Ekonomi Umat Melalui Pondok Pesantren (PEP) dan Lembaga yang melakukan mengelolaan zakat, infaq dan sedekah agar dapat membantu untuk berkembangnya madrasah dan pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan. "Karena pendidikan adalah pilar utama pembangunan bangsa," tukas Puan.

Mengakhiri acara, Puan bersama para pejabat yang menghadiri acara tersebut, berbuka bersama dengan anak yatim.

Saat peluncuran program, Puan didampingi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan perwakilan BRI menyerahkan bantuan secara simbolis kepada 10 perwakilan pondok pesantren.

Adapun pondok pesantren yang menerima bantuan adalah pondok pesantren Darul Amal, Nurul Hijrah, Nurul Jalal, Miftahul Hidayah, Al Quran wal Hadist, Majmaul Bahrain, Daarul Mustaqiem, Bani Adung, Nurul Alami, dan Darul Irfan. (Ali/Ein)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya