Liputan6.com, Jakarta - Tidak hanya buruh yang berdemonstrasi menyikapi lesunya perekonomian saat ini. Mahasiswa akan menyusul para buruh dengan melakukan aksi serupa.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Andriyana, usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Kita akan lakukan hal yang sama dengan buruh, langkah sama, ya lakukan demo. Pekan depan, 4 September kita rapimnas konsolidasi di Bandung seluruh Indonesia. Mungkin setelah rapimnas akan ada penyikapan resmi dari KAMMI secara organisasi untuk lihat kondisi kebangsaan saat ini," kata Andriyana, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (1/9/2015).
Menurut dia, pertemuannya dengan JK bukan berarti mahasiswa lemah dan tunduk ke pemerintah. "Kalau ketemu pejabat bukan kongkalingkong tapi untuk mereka rasakan kondisi di lapangan. Di jalanan pun kita akan sampaikan hal yang sama," tambah Andriyana.
Dia menuturkan pemerintah perlu memberikan arah yang jelas dalam menghadapi pelemahan ekonomi global. Sebab, rupiah terus melemah terhadap dolar AS dan segaris dengan itu, daya beli masyarakat juga turun.
"Begini kalau terjadi badai, nahkoda berikan arahan yang cukup jelas. Seharusnya pemerintah berikan arahan bahwa saat ini ekonomi global sedang alami perlambatan dan alami tekanan maka ayo kita hadapi persoalan ekonomi ini bersama-sama," tutur Andriyana.
Tidak hanya itu, aliansi mahasiswa ini juga memprotes soal pajak negara. Pajak negara saat ini dinilai membebankan rakyat kecil. Kondisi tersebut bisa menjadi awal mula terulangnya krisis 1998.
"Kalau riak-riak ini tidak kita satukan dan rakyat tidak bersama dalam hadapi kondisi ekonomi, kita khawatir ada gejolak lebih serius ke masyarakat dan muncul persoalan sosial seperti 1998 begitu," tegas Andriyana.
Pada kesempatan yang sama, dia mengundang JK untuk hadir dalam Muktamar KAMMI di Banjarmasin pada 29 September 2015. Namun, JK tak bisa hadir dalam muktamar itu karena harus mengikuti Sidang Umum PBB.
Sebelumnya, buruh kembali berdemonstrasi hari ini. Mereka menyuarakan sejumlah tuntutan, antara lain, meminta pemerintah menurunkan harga barang dan harga bahan bakar minyak (BBM), mendesak pemerintah untuk melindungi buruh dari ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat anjloknya nilai tukar rupiah, serta menolak masuknya tenaga kerja asing (TKA) terlebih di tengah ancaman PHK pekerja lokal. (Bob/Yus)
Menyusul Buruh, Mahasiswa Demo ke Jokowi-JK
Mahasiswa menilai pemerintah perlu memberikan arah yang jelas dalam menghadapi pelemahan ekonomi global.
Diperbarui 01 Sep 2015, 13:14 WIBDiterbitkan 01 Sep 2015, 13:14 WIB
Ribuan buruh melakukan aksi mogok nasional menuntut pemerintahan Jokowi-JK membatalkan kenaikan BBM dan menaikan upah layak untuk buruh. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Hasil LaLiga Spanyol Las Palmas vs Barcelona: Menang 2-0, Blaugrana Balik Kuasai Puncak Klasemen
Doa Rasulullah yang Membuatmu Tak Lagi Takut Mati, Kematian Adalah Rahmat Kata Gus Baha
Resep Opor Ayam Jawa: Hidangan Lezat Khas Nusantara
Tak Sekadar Mencegah Viral, Fokus Pengelolaan Kawasan untuk Mitigasi Konflik Orang Utan
55 Kepala Daerah PDIP di Magelang: Siap Retret di Tengah Penantian Restu DPP
Hasil Liga Italia Serie A: AC Milan Dihajar Torino, Inter Rebut Puncak Klasemen
Museum Geologi Bandung, Destinasi Wisata Edukasi Fosil Manusia Purba
Ingin Doa Cepat Dikabulkan, Benarkah Harus sambil Menangis? Ini Kata Ustadz Syafiq Riza Basalamah
Tengok Pembangunan Rumah untuk Eks-Timor Timur, Kejati NTT Ragukan Kualitas Bangunan
Bekali Kepala Daerah di Retret Magelang, Gubernur Lemhannas Bicara Soal Geopolitik
Puncak Arus Mudik Lebaran di Gambir dan Pasar Senen Diprediksi Terjadi 28-29 Maret 2025
5 Cara Menurunkan Berat Badan dengan Kunyit dan Lada