Ahok Minta Pemilik Lahan di Bidara Cina Beri Kerohiman pada Warga

Lahan di Bidara Cina bukan seluruhnya milik Pemprov DKI Jakarta.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 08 Sep 2015, 19:07 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2015, 19:07 WIB
20150903-Jokowi Ahok-Jakarta
Presiden Jokowi dan Gubernur Ahok saat memberikan sembako di kawasan Cilincing, Jakarta, Kamis (3/9/2015). (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta tengah berupaya merelokasi warga di Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur. Saat ini sedang dicari cara untuk bisa memberikan kompensasi kepada warga yang tinggal di sana.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, lahan di Bidara Cina bukan seluruhnya milik Pemprov DKI Jakarta. Ada tanah milik swasta yang digunakan untuk inlet sodetan Ciliwung-Kanal Banjir Timur.

"Kalau tanah kita, kita dorong ke rusun. Kalau yang tanah swasta, kita harus ganti rugi kepada yang punya swasta," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Selasa (8/9/2015).

Untuk kompensasi kepada warga yang tinggal di tanah swasta, Ahok punya solusi. Pihak swasta diimbau memberikan beberapa persen dari uang ganti rugi untuk diberikan kepada warga sebagai kerohiman.

"Kita minta yang punya swasta 'Kamu bagi deh duitnya kepada yang sudah ngedudukin tanah kamu buat bangunan gitu loh'. Gitu aja solusinya. Supaya ada kerohiman, sama-sama selesai. Nah ini butuh nego," ujar Ahok.

Sebenarnya, Ahok tidak mau ikut campur dengan permasalahan antara warga dengan pihak swasta pemilik tanah. Tapi, sebagai pihak yang diberi kuasa oleh pusat untuk menertibkan lokasi itu tetap harus ada solusi yang diberikan.

"Bagi kami, tidak peduli punya siapa. Kalau untuk proyek pembangunan, tidak bisa kami elakkan, kami akan ambil sita," pungkas Ahok. (Ndy/Ein)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya