Liputan6.com, Jambi - Sejumlah 'burung besi' lagi-lagi gagal terbang karena dihadang pekatnya kabut asap. Di Jambi, tercatat ada 500 penerbangan yang terpaksa dibatalkan lantaran pekatnya kabut asap di daerah tersebut sejak September 2015.
Hal ini disampaikan oleh manajer operasional Bandara Sultan Thaha Syaifuddin, Jambi, Gurit Setiawan. Dia menyatakan, 500 penerbangan itu terpaksa dibatalkan karena pekatnya kabut asap tak memungkinkan pesawat melintas.
"Ini dilakukan sejak awal September lalu, ini karena jarak pandang yang terbatas dan tidak memungkinkan untuk aktifitas penerbangan komersil," ujar Gurit di Jambi, Jumat (9/10/2015).
Dia membeberkan, pembatalan itu meliputi aktifitas penerbangan dari maupun ke Jambi. Pada kondisi normal, jarak pandang bandara yang aman untuk aktivitas penerbangan adalah 4.000 meter. Namun, sejak September 2015 lalu jarak pandang di Bandara Sultan Thaha Syaifuddin, Jambi rata-rata hanya berkisar di bawah 1.000 meter. Bahkan tak jarang hanya beberapa ratus meter saja.
Akibat kondisi itu, keberangkatan 2.000 lebih jemaah haji Provinsi Jambi pada 9 September 2015 lalu menjadi kacau. Sebagian besar rombongan jemaah haji terpaksa diterbangkan melalui Bandara Sultan Mahmud Baddarudin II, Palembang, Sumatera Selatan setelah terlebih dahulu diangkut menggunakan jalur darat dari Jambi menuju Palembang.
Sementara rencana kepulangan jemaah haji Jambi yang dijadwalkan dimulai sejak 9 Oktober 2015 nanti juga belum jelas. Mengingat kabut asap masih menyelimuti kawasan Bandara Sultan Thaha Syaifuddin, Jambi.
Bahkan Presiden Jokowi tercatat sudah 3 kali batal melakukan kunjungan ke Jambi karena jarak pandang yang sangat minim.
Hingga, Jumat ini, aktivitas di Bandara Sultan Thaha Syaifuddin, Jambi masih lumpuh. Aktivitas bandara ini justru disibukkan dengan kegiatan tim penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Hal ini lantaran bandara tersebut saat ini juga digunakan sebagai pos utama penanganan karhutla di Jambi. (Ndy/Mut)
Kabut Asap Pekat, 500 Penerbangan di Jambi Dibatalkan
Presiden Jokowi tercatat sudah 3 kali batal melakukan kunjungan ke Jambi karena jarak pandang yang sangat minim.
diperbarui 09 Okt 2015, 15:03 WIBDiterbitkan 09 Okt 2015, 15:03 WIB
Dalam 2 pekan terakhir, Kota Sungai Penuh, wilayah paling barat Provinsi Jambi, diselimuti kabut asap pekat.
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ini Kunci Mendapat Kemuliaan dan Rezeki Lancar Tak Terduga Menurut Syekh Ali Jaber
Polisi Gelar Perkara Truk Tronton Maut di Slipi pada Kamis 28 November 2024
27 Ribu Personel Gabungan Jaga Pilkada Serentak 2024 di Banten
Wamen Dikti Saintek Stella Christie Ingatkan Gen Z Konsekuensi Abaikan Etika Saat Menggunakan AI
Mengapa Bumi Tampak Datar Meski Berbentuk Bulat?
Link Live Streaming Liga Champions Bayern Munchen vs PSG, Sebentar Lagi Tayang di SCTV dan Vidio
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Rabu 27 November 2024
Gugatan Praperadilan Ditolak, Kejagung Lanjutkan Penyidikan Tom Lembong
Aksi 4 Polisi Jalan Kaki 3 Hari Demi Kawal Distribusi Logistik Pilkada di Banggai Terpencil
Menyambut Kematian dengan Gembira Tanpa Takut, Gus Baha Kisahkan Para Ulama
Ungkap Persoalan Zonasi PPDB, Mendikdasmen: Semoga 2024-2025 Bisa Terapkan Sistem Baru
Fakta Unik Juhu Singkah, Kuliner Kalimantan Terbuat dari Rotan