Liputan6.com, Malang - Sekitar 10 hektare hutan di kawasan Gunung Semeru di Jawa Timur terbakar. Demi keamanan, jalur pendakian ke gunung tertinggi di Jawa ini, sementara ditutup. Pendakian ditutup mulai hari ini hingga waktu yang belum ditentukan.
"Benar ada kebakaran hutan. Diduga ada pendaki lupa mematikan bekas api unggun, jadi penyebab kebakaran," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) Ayu Dewi Utari saat dikonfirmasi di Malang, Jawa Timur, Kamis (21/10/2015) sore.
Menurut Ayu, berdasarkan laporan yang masuk, kebakaran hutan terjadi di Blok Watu Rejeng. Luas hutan yang terbakar sekitar 10 hektare hingga mengarah ke jalur pendakian.
Kebakaran ini, kata Ayu, dikhawatirkan membahayakan keselamatan para pendaki. Karena itulah, Gunung Semeru sementara ini ditutup untuk pendakian. Sedangkan para pendaki yang kini sudah ada di dalam kawasan taman nasional itu, diminta segera turun.
Ayu mengatakan, ada 50-100 pendaki yang terdaftar mendaki puncak Gunung Semeru hari ini. Sampai sore tadi, masih ada 20 pendaki yang sedang dievakuasi turun oleh petugas BB TNBTS, dibantu masyarakat setempat.
"Pendaki yang sudah terlanjur ada di Ranu Kumbolo, turunnya ke Ranupani dilewatkan jalur Eyek-eyek. Sekarang ada 20 pendaki yang proses turun," tutur Ayu.
Saat ini, Ayu menambahkan, para petugas sudah bersiaga di setiap jalur pendakian ke Gunung Semeru. "Ada petugas yang bersiaga melarang pendaki masuk ke kawasan Gunung Semeru," tandas Ayu.
Kebakaran hutan di kawasan gunung sebelumnya juga terjadi di Gunung Lawu beberapa hari lalu. Kebakaran itu menyebabkan 7 pendaki meniggal dunia, akibat terjebak di tengah kebakaran. (Rmn/Yus)
Energi & Tambang