Survei CSIS: Bila Pilpres Hari Ini, Ahok Kalahkan SBY

Alasannya, kebijakannya selalu mendapat apresiasi publik. Bahkan, jika pilpres digelar hari ini, dia mampu menembus posisi 3 besar.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 25 Okt 2015, 15:39 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2015, 15:39 WIB
20150911-gub dki-jakart-ahok
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. (Facebook Ahok)

Liputan6.com, Jakarta - Muda, tegas, percaya diri dan tenar. Keempat hal itu ada di sosok Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok. Pesona Gubernur DKI Jakarta tersebut, tidak kalah dengan Joko Widodo.

Bahkan, jika Pemilihan Umum Presiden digelar hari ini, dia mampu menembus posisi 3 besar. Hal itu sesuai dengan survei yang diadakan Centre for Strategic and International Studies (CSIS).

Kepala Penelitian Bidang Politik CSIS Philips Vermonte menegaskan nama Joko Widodo atau Jokowi masih berada di posisi pertama diikuti Prabowo Subianto. Kemudian, ada nama Ahok di peringat ketiga mengalahkan Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY yang berada di posisi keempat.

"Berdasarkan tingkat elektabilitas tokoh, bila Pilpres dilaksanakan hari ini, Jokowi masih unggul dengan 36,1 persen, kemudian Prabowo 28,0 persen, Ahok dengan 4,9 persen, SBY 4,8 persen," ujar Vermonte di Jakarta, Minggu (25/10/2015).

Ahok juga mengalahkan tokoh pemimpin muda lainnya, Ridwan Kamil. "Ridwal Kamil 3,6 persen, lainnya 12,8 persen, sedangkan yang belum menentukan pilihan sebanyak 9,7 persen," lanjut Vermonte.

Menurut dia, nama Ahok melejit seperti katapel. Padahal, pada 2014, namanya tidak diperhitungkan.

"Yang menarik, memang nama Ahok mencuat seperti katapel. Walaupun nama SBY muncul juga," tegas Vermonte.

Peneliti CSIS Arya Fernandes menegaskan nama Ahok muncul, lantaran kebijakannya yang selalu mendapatkan apresiasi dari publik.

"Dia populer dan kebijakannya mendapatkan apresiasi publik. Figurnya pun menunjukan perbedaan dari yang lain, apalagi berani bertarung dengan DPRD," tegas Arya.

Selain itu, Ahok dipandang sebagai elite masa depan dan tokoh bersih. "Ahok dianggap elit masa depan, serta tokoh bersih yang antikorupsi," pungkas Arya.

Survei ini dilakukan pada 14-21 Oktober 2015 melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Jumlah responde adalah 1.183 orang yang tersebar secara proporsional di 34 provinsi di Indonesia. Survei menggunakan multistage random sampling dengan margin of error +/- 2,85 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (Bob/Mut)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya