Menpora: Pemuda Indonesia Tak Boleh Mengandalkan Orang Tua

Menurut Imam, pemuda Indonesia memiliki peluang besar dalam menguasai pasar di kawasan Asia Tenggara atau ASEAN.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 29 Okt 2015, 07:15 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2015, 07:15 WIB
20150909- Haornas ke-32-Jakarta- Menpora Imam Nahrawi
Menpora, Imam Nahrawi saat memberikan pidato pada perayaan Hari Olahraga Nasional ke-32 di Istora Senayan Jakarta, Rabu (9/9/2015). Haornas ke-32 bertema Gelorakan Budaya Olahraga untuk Indonesia Hebat. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Tanjung Pinang - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi optimistis rakyat Indonesia, khususnya kalangan pemuda, siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Terlebih Indonesia memiliki banyak warga yang hidup di usia produktif.

"Negara kita yang tercinta ini sedang mendapatkan bonus yang tidak semua negara dapatkan. Indonesia mendapatkan bonus demografi di mana penduduk dengan umur produktif sangat besar, sementara usia muda semakin kecil, dan usia lanjut belum banyak," ujar Imam di sela-sela peringatan Hari Sumpah Pemuda‎, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Rabu 28 Oktober 2015.

Bahkan, kata Imam, pemuda Indonesia memiliki peluang besar dalam menguasai pasar di kawasan Asia Tenggara atau ASEAN. Menurutnya, bonus demografi memberikan keuntungan bagi masyarakat Indonesia, terutama untuk mempersiapkan strategi menghadapi MEA.

"Peluang tersebut tecermin berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik tahun 2013 yang menyebutkan, usia produktif atau angkatan kerja sebanyak 118,19 juta orang. Angka tersebut tentu unggul dibandingkan negara anggota ASEAN lainnya. Setidaknya Indonesia memiliki perbandingan 38 persen usia produktif dari jumlah penduduk ASEAN," tutur dia.

‎Namun begitu, pemuda dituntut untuk lebih mandiri dalam segala hal. Dengan semangat Sumpah Pemuda, diharapkan pemuda memiliki jiwa yang kompetitif dan tidak berpangku tangan pada pihak lain.

"Sudah waktunya pemuda berdiri di atas kakinya sendiri. Tidak boleh lagi mengandalkan orang tua, mengandalkan negara. Mereka harus menjadi pelopor. Dia harus berinovasi dan berkreasi," papar Imam.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu meminta para pemuda agar bisa menggali potensi yang dimilikinya dengan baik. Dengan begitu, Imam yakin ‎para pemuda Indonesia mampu berkompetisi di kancah dunia.

"Selalu alasannya bahwa tidak punya modal. Padahal ada modal penting yang tidak pernah kita asah, yaitu ‎kemampuan diri kita, pikiran kita, hati kita, dan tekad kita," pungkas Imam. (Ndy/Ron)*

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya