Deplu Akan Bantu Pemulangan WNI Korban Yemenia Air

Deplu akan menjadi fasilitator pemulangan jenazah WNI yang menjadi korban jatuhnya Yemenia Air di Samudera Hindia. Sementara kompensasinya ditanggung perusahaan penerbangan dan negara asal pesawat.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Jul 2009, 12:15 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2009, 12:15 WIB
090701bpramugari.jpg
Liputan6.com, Jakarta: Seorang warga negara Indonesia dipastikan menjadi salah satu korban jatuhnya pesawat Airbus A310-300 milik Yaman di dekat kepulauan Komoro, Samudera Hindia. Korban dengan inisial RDM berprofesi sebagai pramugari di perusahaan penerbangan Yaman. Menurut Juru Bicara Departemen Luar Negeri Teuku Faizasyah yang dihubungi SCTV, Rabu (1/7), pihak keluarga minta nama dan identitas korban tersebut dirahasiakan.

Menurut Faizasyah, Deplu belum bisa bertindak lebih jauh karena jenazah korban belum ditemukan. Meski demikian, Deplu akan menjadi fasilitator terkait pemulangan WNI yang menjadi korban hingga tiba di kampung halaman. Deplu juga sudah memberitahu berita duka tersebut kepada pihak keluarga korban.

Terkait kompensasi yang akan diterima keluarga korban, Faizasyah menjelaskan, hal itu bukan tanggung jawab Deplu melainkan kewajiban perusahaan penerbangan dan negara asal pesawat. Mereka adalah maskapai penerbangan Yemenia Air, pemerintah Yaman, dan pemerintah Arab Saudi. "Sejauh ini, kami baru sampai pada pembicaraan dengan maskapai Yaman," ujar Faizasyah.

Maskapai Yemenia Air diketahui membawa 153 penumpang ketika jatuh di Samudera Hindia. Seorang penumpang bocah ditemukan selamat sementara penumpang lainnya masih hilang. Hingga kini penyebab kecelakaan tersebut masih dalam penyelidikan [baca: Bocah Lima Tahun Penumpang Yemenia Air Selamat].(ROM)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya