Liputan6.com, Jakarta - Meski Mahkamah Agung telah memenangkan Golkar kubu Aburizal Bakrie, tapi hingga saat ini belum ada kata bersatu dari dua kubu yang berseteru di partai berlambang pohon beringin itu.
Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Jakarta, Agung Laksono, malah menyarankan untuk menyelenggarakan musyawarah nasional (munas) sebagai jalan terbaik mencapai rekonsiliasi Golkar.
"Kita mengupayakan rekonsiliasi, tapi implementasinya seperti apa, ini yang masih kita cari. Ujungnya tentu pada terselenggaranya Munas Golkar sesuai rekomendasi Mahkamah partai dan merupakan jalan terbaik yang bisa menyelesaikan masalah menyeluruh," ujar Agung Laksono usai menghadiri acara Silaturahmi Nasional Golkar di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Minggu malam.
Agung menyatakan tidak mempersoalkan jika penyelenggaraan munas dilakukan tahun depan, yang terpenting bagi dia saat ini adalah membangun komunikasi dengan Aburizal Bakrie demi persatuan dan kesuksesan dalam pilkada serentak.
Menurut Agung, hingga kini baik dirinya maupun Aburizal masih memiliki posisi sebagai Ketua Umum Golkar. Sebab meski putusan Mahkamah Agung telah ke luar, namun hingga saat ini Menkumham belum membatalkan surat kepengurusan Golkar versi Munas Jakarta.
Namun Agung menekankan, dirinya dan Aburizal tidak terlalu mempersoalkan kondisi tersebut. "Yang penting adalah niatnya untuk bersatu," lanjut Agung seperti dikutip dari Antaranews, Senin (2/11/2015).
Di sisi lain, Agung Laksono menyatakan proses hukum berupa kasasi yang dilayangkan pihaknya saat ini bukan tidak mungkin dihentikan jika memang diperlukan.
Sementara itu, Ketua Umum Golkar hasil Munas Bali Aburizal Bakrie mengatakan, dia bersama Agung Laksono sepakat akan mengikuti anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai dalam proses rekonsiliasi.
"Nanti kami akan bertemu lagi, kita bersama-sama menentukan, membahas sampai selesai," ujar Aburizal Bakrie seusai Silatnas Golkar.
Baik Agung dan Aburizal, keduanya sepakat menggunakan Kantor DPP Golkar secara bersama-sama.
Acara Silatnas Golkar digagas perwakilan dua kubu di internal Golkar yakni Nurdin Halid dan Yorrys Raweyai, sebagai langkah awal rekonsiliasi kader.
Acara ini dihadiri sejumlah kader Golkar seperti Jusuf Kalla, Luhut Binsar Pandjaitan, Aburizal Bakrie, Agung Laksono, Agus Gumiwang Kartasasmita, Idrus Marham, Zainuddin Amali, Titiek Soeharto, Nurdin Halid, Tantowi Yahya, Fadel Muhammad, Setya Novanto, Fahmi Idris, Priyo Budi Santoso, Leo Nababan, Yorrys Raweyai, Popong Otje Djundjunan, Siti Hardijanti Rukmana, Nurul Arifin, dan ratusan kader lain. (Sun/Ans)
Agung Laksono Sarankan Munas untuk Rekonsiliasi Golkar
Menurut Agung, hingga kini baik dirinya maupun Aburizal masih memiliki posisi sebagai Ketua Umum Golkar.
diperbarui 02 Nov 2015, 06:40 WIBDiterbitkan 02 Nov 2015, 06:40 WIB
Ketum Golkar Munas Ancol Agung Laksono, Menkopolhukam Luhut Pandjaitan, Ketum Golkar Munas Bali Aburizal Bakrie dan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat silaturahmi nasional Golkar di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Minggu (1/11). (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Perkuat Kerja Sama Militer, Kapal Angkatan Laut Inggris HMS Spey Berlabuh di Jakarta
Cara Bikin Rekening BRI Online: Panduan Lengkap dan Mudah
Dishub Jakarta: Mobil Pejabat hingga Kendaraan Pribadi Dilarang Lewat Jalur Transjakarta
Jepang Bakal Ikut Bangun 3 Juta Rumah
VIDEO: Wamentan: Pemerintah Bakal Impor 200 Ribu Sapi untuk Pasok Susu Program Makan Bergizi
Cara Membuat Akun YouTube dengan Mudah: Panduan Lengkapnya
Alasan Patrick Kluivert Ngebet Datangkan Jairo Riedewald ke Timnas Indonesia, Diharapkan Bisa Main Melawan Australia
Paula Verhoeven Mengaku Kesulitan Bertemu Kiano dan Kenzo, Baim Wong Hadirkan Psikolog Anak
350 Caption Tentang Kerja untuk Motivasi dan Semangat
BPS: Indonesia Ekspor Durian Rp 29,39 Miliar, Impor Sentuh Rp 58,78 Miliar pada 2024
Patrick Kluivert Berikan Bocoran bahwa Komposisi skuad Timnas Indonesia Tak Alami Banyak Perubahan
Aprilia Tolak Bergabung dengan WorldSBK Meski Dorna Sports Meminta, Karena Menganggapnya sebagai Ajang 'kelas dua' MotoGP.