Liputan6.com, Depok - Guna mengubah sistem politik, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggulirkan program kerja dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Dengan program ini, diharapkan ongkos politik menjadi lebih murah (low cost). Langkah ini dilakukan dari legislasi nasional di DPR hingga DPRD.
"Dalam bidang politik, kami akan berjuang melakukan perubahan dari politik berbiaya mahal, menjadi politik berbiaya murah," kata Presiden PKS Sohibul Iman di saat menutup Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) di Depok, Jawa Barat, Rabu (4 November 2015).
Ia menjelaskan, untuk mewujudkan rencana itu, PKS akan menggulirkan sistem proporsional tertutup. Selain itu, sistem kaderisasi yang baik hingga pembatasan sistem pendanaan dan belanja kampanye juga dinilai mampu menghemat biaya.
Baca Juga
"Proporsional tertutup, syaratnya proses kaderisasi partai yang baik. Sistem proporsional tertutup pada sistem partai harus dijalankan menghemat biaya yang tinggi, jika itu dikelola dengan baik akan menimbulkan masalah lain," kata Sohibul.
Dia menambahkan, sistem proporsional tertutup ini juga dapat mencegah politik uang dalam pencalonan. Karena itu, ia mengajak seluruh partai untuk menyepakati sistem ini dapat digulirkan pada pemilu 2019.
"Selama ini misalnya ada calon yang punya kedekatan dengan ketua umum untuk mendapatkan nomor topi. Sebelum ini kan proporsional terbuka pada 2009 dadakan, lalu 2014 pikirkan proporsional terbuka hingga keluarkan dana jor–joran. Nah saat ini kita ingin kembalikan menjadi tertutup agar low cost," jelas Sohibul Iman. (Sun/Ans)