Liputan6.com, Jakarta - Di balik ingar-bingar kegaduhan politik, rupanya ada kisah mistis terselip dari bangunan kompleks parlemen di Senayan yang tahun ini akan berumur 51 tahun. Salah satunya adalah sosok perempuan berambut hitam panjang dan berkulit putih, penghuni lantai 5 Gedung Nusantara III.
Sosok itu kerap muncul menjelang magrib.
"Saya alami sendiri, ketika itu tahun 1998 sebelum reformasi. Pas mau azan magrib, beberapa detik itu saya melihat jelas sosok gaib perempuan itu dengan bau wangi sekali," tutur Kabag Pemberitaan dan Hubungan Lembaga dan Layanan Informasi MPR Purwadi kepada Liputan6.com di Jakarta, Selasa (5/1/2016).
Saat kejadian, lelaki yang bekerja sebagai staf MPR sejak 1982 itu mengaku dirinya sedang ditugasi istri Wakil Ketua MPR Poedjono Pranyoto, untuk menulis surat yang akan diberikan kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Soepardjo Rustam. Di sela-sela menulis surat, dirinya melihat jelas sosok perempuan yang tidak pernah dikenalnya selama bekerja.
"Perempuan muda, terlihat jelas dari samping. Dia jalan pelan ke arah toilet. Saya lihat memakai daster kembang-kembang didominasi merah hijau dan setelah dia lewat bau kembang cempaka," kata Purwadi.
Baca Juga
Penasaran dengan sosok perempuan itu, Purwadi segera berhenti menulis dan mencari perempuan tersebut. Ia memasuki toilet dan ruangan lainnya untuk memastikan tujuan sosok perempuan tersebut.
"Sampai saya panggil cleaning service. Kebetulan kan cleaner-nya perempuan ada 2, tapi saya panggil-panggil enggak ada respon," ujar dia.
Selain penampakan sosok perempuan muda, di toilet lantai 5 gedung tersebut juga kerap terdengar suara-suara aneh seperti kran air yang terbuka sendiri.
"Sama suka ada bau enggak enak seperti bau bangkai," ucap Purwadi.
Masih di gedung yang sama, sosok-sosok gaib juga pernah dilihatnya menghuni lantai 8. Sosok tersebut lebih sering tertangkap pengelihatannya saat mulai senja.
"Kemudian di lantai 8, sekelebat-sekelebatan itu sering mulai mau malam," ucap dia.
Namun demikian, Purwadi mengaku mengambil hikmah di balik peristiwa gaib yang ia alami. Tak lain agar meninggalkan hal-hal duniawi sejenak untuk beribadah kepada Sang Pencipta.
"Rata-rata memang menjelang magrib. Mungkin disuruh istirahat dulu. Kan pas azan diingetin berhenti dulu kerjanya buat salat," ujar Purwadi.
Advertisement