Dapat Ancaman Teror, Polri Tingkatkan Pengamanan di Bali

Saat ini, kepolisian sudah memeriksa beberapa saksi terkait surat ancaman yang diterima di Kantor Kecamatan Buleleng itu.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 20 Jan 2016, 01:19 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2016, 01:19 WIB
20160115-Jakarta Diguncang Teror, Bandara Ngurah Rai Dijaga TNI dan Polri-Bali
Anggota kepolisian mempersiapkan diri untuk berpatroli di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Jumat (15/1). Pasca serangan di Sarinah, Jakarta, Bandara Ngurah Rai sebagai salah satu pintu masuk menuju Bali meningkatkan keamanan. (AFP PHOTO/Sonny Tumbelaka)

Liputan6.com, Jakarta - Menyusul teror Jakarta, datang sebuah ancaman melalui surat akan adanya serangan lanjutan di Bali. Surat berisi ancaman teror bom itu langsung direspons oleh kepolisian. Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memerintahkan untuk meningkatkan keamanan di objek vital.

Saat ini, kepolisian sudah memeriksa beberapa saksi terkait surat ancaman yang diterima di Kantor Kecamatan Buleleng itu. Dari hasil pemeriksaan, polisi mencatat ciri-ciri dari pengirim surat ancaman tersebut.

"Saksi sudah diperiksa. Menurut saksi, ciri-ciri pengirim pakai jaket hitam, pakai helm motor, pelat nomor belum diketahui karena saksi tidak diperhatikan. Kan dianggap mengantar surat biasa," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Anton Charliyan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (19/1/2016).

Anton menjelaskan, surat yang diserahkan kepada petugas kecamatan itu sangat mengagetkan. Para petugas semula mengira pelaku hanya mengantar surat biasa.

"Setelah dibuka, isinya ancaman, isinya 'kami jaringan yang beraksi di Thamrin sudah di Bali. Aksi di Bali akan menyerang tempat keramaian'," imbuh Anton.

Selepas itu, Kapolri langsung menghubungi pimpinan setempat. Kepolisian pun akan melakukan penebalan pasukan di lokasi vital.

"Kita langsung turunkan tim dan kami lakukan peningkatan kewaspadaan," pungkas Anton.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya