Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan, terdapat 860 anak dari para eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang dievakuasi dari Kalimantan Barat.
Pendidikan anak-anak tersebut tidak terlantar selama di pengungsian, sebelum dipulangkan ke daerah asal mereka. Mereka belajar dengan metode homeschooling atau belajar bukan di sekolah.
"Jadi untuk eks Gafatar di Kalimantan Barat itu berjumlah 860 anak usia sekolah, yang terdiri dari 338 anak usia PAUD, 315 SD, 102 SMP, 105 SMA dan SMK," kata Anies, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (26/1/2016).
Baca Juga
"Semua anak itu selama ini mendapatkan pendidikan dengan pola belajar di rumah," tambah dia.
Anak-anak tersebut berasal dari 8 kabupaten di Kalimantan Barat, yakni Menpawah, Bengkayang, Sanggau, Sambas, Kapuas Hulu, Melawi, Sintang, dan Kubu Raya.
Setelah diungsikan, kata Anies, anak-anak itu tetap harus mendapat hak pendidikan. Kementeriannya telah menyiapkan tim untuk memantau hak tersebut terjaga.
"Jadi perlakuannya sama seperti anak-anak Indonesia yang lain, mereka berhak mendapatkan pendidikan dan begitu mereka pindah ke sebuah tempat. Seperti juga anak Indonesia lain, maka dia harus mendapatkan pelayanan," tandas Anies.