Cegah Konflik Saat Pemilihan Ketum, JK Usul AD/ART Golkar Diubah

JK menekankan pentingnya penyelenggaraan musyawarah nasional (munas) untuk mencari ketua umum baru dengan lebih demokratis.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 03 Feb 2016, 11:02 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2016, 11:02 WIB
20160125-Penutupan Rapimnas Golkar-Jakarta-Angga Yuniar
Wapres Jusuf Kalla (tengah) saat menghadiri penutupan Rapimnas Partai Golkar 2016, Jakarta, Senin (25/1/2016). Salah satu hasil Rapimnas adalah akan diselenggarakannya Munaslub Golkar 2016 (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Transisi Partai Golkar Jusuf Kalla menuturkan, pertikaian di partai berlambang beringin itu selalu terjadi jelang pergantian ketua umum. Oleh karena itu, JK mengatakan, perlu ada perubahan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai.

"Mungkin di AD/ART akan diubah untuk persatuan Golkar , sehingga tidak lagi terjadi seperti ini," kata JK di Rumah Dinas Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (3/2/2016).

JK menekankan pentingnya penyelenggaraan musyawarah nasional (munas) untuk mencari ketua umum baru dengan lebih demokratis.


"Yang diperbaiki sistem Golkar sendiri gimana munas demokratis, yang didukung keseluruhan," ujar Wakil Presiden itu.

JK juga menegaskan, partai berlambang beringin itu sekarang sudah benar-benar bersatu. Pernyataan ini diungkapkan usai mempertemukan Aburizal Bakrie atau Ical dan Agung Laksono.

"Sudah satu ini. Tidak ada kubu-kubu dan kita persiapkan Golkar yang baik. Kita yang senior beri pertimbangan seperlunya. Jadi daerah dan pusat solid. DPP satu. Slipi akan satu. Bajunya juga satu. Ada putih dan kuningnya," kata JK.

Pertemuan tersebut berlangsung selama 1 jam, mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya