Ketum Baru Golkar Disarankan Tidak Rangkap Jabatan

Adhie Massardi menilai ini demi memperbaiki citra partai berlambang pohon beringin tersebut.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 21 Feb 2016, 16:04 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2016, 16:04 WIB
20160204-Rapat Silaturahmi Golkar-ARB dan Agung Laksomo-Jakarta-Johan Tallo
Idrus Marham (tengah) bersalaman dengan Agung Laksono saat menghadiri Rapat Pengurus Harian Partai Golkar di DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (4/2/2016). Rapat harian ini yang pertama dilakukan setelah setahun lebih PG terbelah.(Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar segera digelar. Ketua Umum Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi berharap Ketua Umum Golkar yang baru tidak rangkap jabatan.

Menurut dia, ini demi memperbaiki citra partai berlambang pohon beringin tersebut.

"Golkar harus beri contoh tidak rangkap jabatan‎ ketua umumnya," kata Adhie, dalam diskusi bertajuk 'Mau ke Mana Golkar?' di Jakarta, Minggu (21/2/2016).

Wakil Ketua Komisi I DPR sekaligus politikus Golkar Meutya Hafid berharap munaslub berjalan lancar dan sesuai ekspektasi. Bila tidak, kondisi partai berlambang beringin itu akan makin terpuruk.

"Saya khawatir kalau munas ada kegagalan, susah untuk bangun lagi, harapan saya munas berkualitas, punya wajah baru partai‎, dan berwibawa," tegas Meutya.

Sementara, politikus senior Golkar Hajriyanto menilai penyelenggaraan munaslub Golkar tidak akan sesuai jadwal. Sebab, belum ada pembentukan panitia hingga saat ini.

"Jika diasumsikan munas Maret, ini sudah 21 Februari, mustahil dapat diselesaikan dalam waktu satu bulan," tandas Hajriyanto.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya