Komandan Lanud Halim: Belum Ada Laser Ganggu Bandara di Jakarta

Kalau memang ada laporan sinar laser mengganggu penerbangan, penjual senter laser akan di sweeping.

oleh Oscar Ferri diperbarui 23 Mar 2016, 18:33 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2016, 18:33 WIB
SInar Laser
Sinar laser hijau

Liputan6.com, Jakarta - Maraknya penggunaan laser yang diarahkan ke langit mengganggu penerbangan seperti di Yogyakarta. Cahaya dari laser bisa berbahaya bila mengenai pesawat.

Namun di Jakarta, Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama Umar Sugeng mengatakan, pihaknya belum menerima adanya laporan gangguan laser terhadap pesawat dari otoritas Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta Timur‎.

"Belum ada laporan soal laser-laser (yang diarahkan ke pesawat) itu ke kami," ucap ‎Sugeng dalam perbincangan telepon dengan Liputan6.com, Rabu (23/3/2016).

Meski demikian, jika memang diterima laporan seperti itu, pihaknya tak segan-segan untuk menindaklanjuti. Pihaknya akan melakukan sweeping terhadap penjualan dan penggunaan laser tersebut. Terutama yang dimainkan dan diarahkan ke pesawat saat terbang.

"Kalau memang ada, nantinya kami sweeping, kami tangkap, lalu kami serahkan ke polisi. Tapi sejauh ini belum ada laporan soal laser-laser itu," kata Sugeng.

Penjualan laser di pinggir jalan juga marak di Jakarta. Misalnya di Jalan MT Haryono arah Cawang, Jakarta Timur.

AirNav Indonesia beberapa kali mendapatkan laporan dari pilot mengenai adanya sinar laser yang mengganggu penerbangan.

"Ada beberapa laporan di Batam, Denpasar, Yogyakarta, dan Jakarta sendiri. Kami tindaklanjuti dengan menyampaikan kepada Otoritas Bandara di tempat terjadinya peristiwa. Biasanya Otoritas Bandara langsung berkoordinasi dengan polisi," kata Ari, Jumat 18 Maret 2016.

Dia menyatakan, persoalan laser ini memang menjadi masalah di berbagai belahan dunia.

"Kami sendiri terus mengedukasi masyarakat agar ikut serta dalam mewujudkan keamanan dan keselamatan penerbangan. Kita sosialisasi dengan masyarakat sekitar agar tidak melakukan aktivitas yang mengganggu penerbangan," pungkas Ari.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya