Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah tengah mengupayakan pembebasan 10 WNI yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf di Philipina. Namun begitu, pembebasan itu tak mudah dilakukan karena lokasi penyanderaan terletak di negara sahabat, Philipina.
"Kita menyelamatkan sandera 10 WNI itu paling penting, (Namun) tentu tidak mudah. Pemerintah kita punya cara, TNI kita profesional tangguh. (Tapi) kita percayakan sahabat kita Philipina," ujar Ketua MPRÂ Zulkifli Hasan di Yogyakarta, Jumat (15/4/2016).
Baca Juga
Baca Juga
Dia menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah untuk menyusun langkah penyelamatan 10 WNI tersebut. Karena negara harus hadir saat rakyatnya sedang mendapat kesulitan di luar negeri.
Advertisement
"Pemerintah punya cara yang penting 10 orang harus selamat," ujar pria yang akrab disapa Zulhas ini.
Zulkifli mengungkapkan, penyelamatan 10 WNI membutuhkan waktu karena harus bekerja sama dengan Philipina. Jika penyelamatan 10 WNIÂ dilakukan oleh TNI, tidak akan membutuhkan waktu selama ini. Sebab TNI dikenal sangat profesional dalam menyelesaikan kasus seperti ini.
"Kalau diserahkan ke TNI, kita luar biasa kuat profesional. Mungkin TNI kita cepat selesai namun kita kerja sama dengan negara sahabat," ujar Zulkifli.