Liputan6.com, Jakarta - Maraknya peredaran dan penyalahgunaan narkoba yang kini telah menyasar semua kalangan menjadi perhatian serius dari Ketua MPR Zulkifli Hasan. Narkoba dan minuman keras dianggap telah menjadi musuh utama bangsa.
"Rakyat dan negara tidak boleh kalah melawan narkoba. Ada 6 juta orang Indonesia yang terjerat narkoba. Jadi ini musuh kita bersama," kata Zulkifli, usai menyampaikan pidato Empat Pilar Kebangsaan dalam rangka HUT ke-58 Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (13/4/2016)
Baca Juga
Zulkifli juga mengaku prihatin dengan banyaknya penyelenggara negara yang terjerat narkoba. Hal ini menyusul penangkapan bupati di Sumatera Selatan, seorang Dandim, dan perwira polisi di Sulawesi Selatan.
Advertisement
Baca Juga
"Kita jangan sampai kalah dengan narkoba. Indonesia harus perangi narkoba, dan meminta semua pihak mulai dari gubernur, bupati, dandim, polisi, jaksa, kiai, wartawan, pendeta, dan semua pihak bersatu memerangi narkoba," papar Zulkifli.
Terkait soal usulan agar semua penyelenggara negara dites urine, Zulkifli menilai hal itu bukan sebagai cara jitu mencegah narkoba. Langkah itu dianggapnya sebagai bagian dari metode mendeteksi penyalahgunaan narkoba.
"Saya pikir bukan soal tes urine atau tidak, tapi tes urine hanya salah satu cara atau gerakan melawan narkoba," kata Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Menurut Zulkifli, jauh lebih penting dari tes urine ialah aksi nyata memerangi narkoba secara masif dan berkelanjutan. Petugas harus terus memantau tempat-tempat yang ditengarai menjadi ladang narkoba.
"Butuh pengawasan ketat di tempat- tempat yang rawan peredaran narkoba. Juga harus ada hukuman keras kepada bandar dan pengedarnya. Bila perlu pemerintah jangan ragu perlakukan hukuman mati," imbuh Zulkifli.