Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Ahok menantang para anak buahnya yang mau mengundurkan diri beramai-ramai untuk segera melayangkan surat. Ahok mengaku sudah muak ditakuti-takuti dengan pengunduran diri para PNS DKI.
Pemilih nama Basuki Tjahaja Purnama ini malah bersyukur jika banyak yang mengundurkan diri karena tak suka dengan kepemimpinannya. Sebab banyak PNS muda yang enerjik mau sederap dengan ritme pemerintahannya.
Ahok mengaku sudah lama mengeluarkan ancaman itu. Bahkan sejak dia menjadi wakil gubernur. Namun, sampai saat ini, tidak banyak PNS DKI yang berani melawannya.
"Waktu itu Pak Catur katanya mau berhenti. Aku belum sempat tanya dia, dia sudah WhatsApp saya duluan. Pak itu bohong, hoax Pak. Saya enggak mau berhenti kok, Pak," ujar Ahok menirukan pesan singkat bawahannya di rumah pribadinya di Kompleks Pantai Mutiara, Jakarta Utara, Minggu (1/5/2016).
Ia bahkan sangat bersyukur jika banyak PNS yang mengancam atau bahkan menerima tantangan Ahok untuk mundur jika tak suka dengannya. Ahok beralasan, sebenarnya tantangan mundur jika tak sanggup itu merupakan permintaan secara halus kepada pejabat DKI untuk mundur.
"Saya ngomong sangat jujur, kalau ada PNS eselon II dan I yang mau berhenti, saya sih terima kasih, terima kasih sama mereka, banyak yang muda-muda, mereka siap kerja," kata Ahok.
Baca Juga
Ahok menyebutkan, betapa hausnya para pencari kerja apalagi kerja sebagai pegawai negeri yang bertugas melayani bukan dilayani. Ahok membanggakan bahwa ada antrean sebanyak 700 PNS dalam seleksi untuk menjadi lurah dan camat.
"Makanya, kalau lurah dan camat enggak mau lari kencang, ya harus kita ganti," terang Ahok.
Tak hanya ituia , juga membeberkan pengetahuan soal siapa-siapa saja yang menjelekkan dirinya dan Joko Widodo saat mencalon jadi gubernur. Ia mengaku sudah tahu siapa saja PNS yang tak suka dengan dirinya.
"Saya punya datanya, saya tahu semua, tapi apa? Mereka selagi kerja bener enggak saya pecat," ucap Ahok.