Polisi Janji Usut Kematian Jakmania yang Diduga Dianiaya Aparat

Polisi masih menunggu laporan dari korban atau pihak panitia pertandingan.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 16 Mei 2016, 01:16 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2016, 01:16 WIB
The Jakmania Meriahkan Gelora Bung Karno, saat Persija Juara
The Jakmania bernyanyi dan berjoget untuk mendukung timnya selama pertandingan Trofeo Persija di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (9/4/2016). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Liputan6.com, Jakarta - Suporter Persija Jakarta, Muhammad Fahreza (16) tewas usai menonton pertandingan klub kesayangannya melawan Persela Lamongan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jumat malam 13 Mei 2016. Polisi janji mengusut tewasnya Jakmania tersebut.

Fahreza mengalami luka cukup parah diduga akibat pemukulan yang ‎dilakukan aparat kepolisian yang berjaga di luar stadion. Remaja itu pun mengembuskan napas terakhirnya Minggu ‎pagi setelah sempat dirawat di RS Marinir Cilandak, Jakarta Selatan selama 2 hari.

Menanggapi insiden itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono, mengaku telah berkomunikasi langsung dengan Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Tubagus Ade Hidayat.

"Saya sudah minta secara langsung Kapolres (Jakarta Selatan) untuk mengecek, karena sampai dengan Jumat kemarin pukul 24.00 WIB belum ada laporan dari panitia," ujar Awi saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu (15/5/2016).

Awi menjelaskan, pihaknya tak mau gegabah dalam mengusut kasus penganiayaan ini. Apalagi polisi belum mendapatkan laporan dan keterangan resmi dari pihak korban maupun panitia penyelenggara pertandingan.

 



‎Pihaknya juga masih mendalami apakah kasus tersebut dilakukan oleh aparat. Jika terbukti penganiayaan dilakukan oleh kepolisian, Awi berjanji pelaku akan mendapatkan sanksi tegas.

"Kalau benar ya nanti Propam yang akan mengusut tuntas," Awi menandaskan.

Peristiwa terjadi saat korban dan beberapa suporter lainnya yang kehabisan tiket memaksa masuk stadion saat laga memasuki babak kedua.

Kericuhan antara suporter bola dan aparat keamanan pun pecah. Fahreza yang datang bersama kakaknya, Suyatna terpisah akibat kericuhan ini. Fahreza yang terjebak dalam kerumunan massa diduga mendapatkan pukulan dari oknum ‎polisi yang berjaga.

‎Korban mengalami luka serius di kepala dan langsung dilarikan ke RS Andika menggunakan ambulans. Korban sempat dibawa pulang, namun kembali dilarikan ke RS Marinir Cilandak setelah luka yang dialaminya semakin parah hingga akhirnya mengembuskan napas terakhir.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya