Kemenag Terus Upayakan Penambahan Kuota Jemaah Haji

Kuota jemaah haji Indonsia untuk 2016 sebanyak 168.800 dengan pembagian haji reguler 155.200 orang dan haji khusus 13.600 orang.

oleh Audrey Santoso diperbarui 18 Mei 2016, 02:16 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2016, 02:16 WIB
20160114-Bahas Haji, Menag Raker dengan Komisi VIII DPR
Menteri Agama, Lukman Hakim Syaifudin (bawah) saat menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (14/1). Rapat terkait evaluasi dan laporan ibadah Haji. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia terus memantau isu negara Iran yang memboikot pengiriman jemaah haji ke Arab Saudi dan memantau negara-negara lain yang tak maksimal dalam pengiriman jemaah. Kementerian Agama berharap kondisi tersebut dapat menjadi celah untuk mengirimkan lebih banyak jemaah lagi dan mengurangi jumlah jemaah haji yang menunggu keberangkatan. 

"Kita terus memantau, bukan hanya negara Iran, tapi negara yang tidak maksimal mengirim jemaah sesuai kuota. Kami berharap yang tidak terpakai bisa untuk jemaah kita," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Gedung Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Selasa (17/5/2016).

Diketahui, total kuota jemaah haji Indonsia untuk tahun 2016 sebanyak 168.800 dengan pembagian haji reguler sejumlah 155.200 orang. Sementara haji khusus sebanyak 13.600 orang.

 

Lukman menerangkan Pemerintah Arab Saudi belum memberikan penambahan kuota untuk Indonesia meskipun sudah berjanji akan memberikan tambahan pascatragedi jatuhnya crane di Masjidil Haram.

"Kuota haji tahun 2016 berjumlah 168.800 jemaah. Belum ada penambahan walaupun kita sudah berusaha untuk melobi Kerajaan Arab Saudi," ujar Lukman.

Sampai detik ini, menurut dia jumlah calon haji yang masuk daftar tunggu sudah mencapai 2,2 juta orang. Di mana setiap bulannya sebanyak 40 ribu calon haji mendaftarkan diri. Adapun calon haji yang mendapat giliran keberangkatan paling lama adalah embarkasi asal Kalimantan Selatan. 76 jemaahnya baru akan berangkat pada tahun 2043.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya