Cek Harga, Setya Novanto Blusukan ke Sejumlah Pasar di Purwakarta

Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto blusukan ke sejumlah pasar di Purwakarta, Kamis (23/6/2016).

oleh Abramena diperbarui 23 Jun 2016, 17:17 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2016, 17:17 WIB
Setnov
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto blusukkan ke sejumlah pasar di Purwakarta. (Liputan6.com/Abramena)

Liputan6.com, Purwakarta - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto blusukan ke sejumlah pasar di Purwakarta, Kamis (23/6/2016). Ia ditemani Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dan Sekjen Partai Golkar Idrus Marham‬

‪Di Pasar Leuwi Panjang, pria yang akrab disapa Setnov ini sempat berdialog dengan pedagang gula dan pedagang daging sapi. Bersama pedagang sapi, ia sempat berdialog soal perkembangan harga sapi di Purwakarta.‬

‪"Daging yang bagus seharga Rp 110 ribu sampai terendah Rp 70 ribu," kata salah seorang pedagang daging, Haryati.

Setnov juga sempat menanyakan kepada para pedagang terkait harga kios. Pasalnya, di sejumlah daerah para pedagang merasa terbebani dengan masalah itu.

‪"Kios dan los di sini gratis, cuma bayar listrik dan kebersihan saja," ujar pedagang lainnya, Siti.

Selain menyatakan rasa terima kasih untuk mewakili para pedagang, pada kesempatan itu Setnov juga berharap kebutuhan harga pokok yang saat ini tengah melangit segera turun. Apalagi Hari Raya Idul Fitri kian dekat.

"Kami di Partai Golkar menjual daging sapi Rp 70 ribu dengan modal Rp 65 ribu karena menggunakan daging impor. Kami juga berharap harga daging dan kebutuhan lainnya di pasaran bisa turun," ujar Setnov.

Mantan Ketua DPR RI ini juga mengapresiasi Presiden Jokowi yang rajin blusukan mengontrol harga pangan dan berpengaruh besar. Partai Golkar juga berharap Badan Urusan Logistik (Bulog) bisa membantu menurunkan harga.‬

‪"Presiden sudah turun ke lapangan pantau harga pangan dan harga bisa turun, tengkulak bisa diawasi terus, sehingga harga stabil," ujar dia.‬

‪Sebelum blusukan, Setnov sempat mampir ke Museum Diorama Panyawangan Purwakarta dan melihat kondisi Taman Maya Datar di Komplek Pendopo Pemkab Purwakarta.

"Museum Purwakarta ini spektakuler. Teknologi, manajemen, dan organisasinya bisa jadi contoh daerah lain," ungkap Setnov.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya