Diskusi Bareng Risma, Tjahjo Kepincut e-Wadul Kota Surabaya

Risma memaparkan menganai penerapan e-Planning dengan menyediakan sarana berupa e-Wadul.

oleh Liputan6 diperbarui 21 Jul 2016, 18:19 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2016, 18:19 WIB
5-tri-risma-140221b.jpg
Risma kini tengah mendapat tekanan dari beberapa pihak terkait kepemimpinannya sebagai Wali Kota Surabaya (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyelenggarakan diskusi, membahas e-Planning atau sistem perecanaan elektronik untuk daerah. Kali ini, diskusi membahas e-Planning Kota Surabaya bersama Wali Kota Tri Rismaharini atau Risma.

Dalam diskusi ini juga dihadiri pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Pandjaitan serta Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Ardan Adiperdana.

Risma memaparkan menganai penerapan e-Planning dengan menyediakan sarana. Di antaranya e-Wadul, yang ditujukan bagi masyarakat Surabaya untuk melaporkan apapun kondisi di wilayahnya.

"E-Wadul ini bukan semata dari Bahasa Jawa, wadul (melaporkan). Wadul ini singkatan dari Wadah Untuk Laporan. Di sini warga bisa melaporkan situasi dan kondisi, seperti contoh jalanan rusak bisa dilaporkan," papar Risma di Gedung Kemendagri, Jakarta Pusat, Kamis (21/7/2016). 

Risma menjelaskan, e-Planning menjadi sistem yang berkonsep transparansi, mulai dari keuangan hingga sistem pemerintahan. Dengan sistem ini pula, masyarakat ikut berpartisipasi melaporkan kondisi wilayahnya.

Sementara, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, konsep penataan Kota Surabaya sangat menarik. Surabaya dinilai berhasil memberikan manfaat kepada masyarakatnya.

Karena itu, Tjahjo berharap, sistem penataan di Kota Surabaya dapat dipahami dan diterapkan ke seluruh provinsi dan kabupaten atau kota.

"Maka dari itu, kami mengundang BPKP dan KPK dalam diskusi ini, kaitannya dalam melakukan pengawasan keuangan negara daerah dan pembangunan nasional. Dari pada studi banding ke luar negeri, mending studi banding ke Surabaya," imbau Tjahjo. (Linus Sandi Satya)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya