Liputan6.com, Palu - Keluarga Mukhtar alias Kahar anggota kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) mendatangi ruang Instalasi Forensik RS Bhayangkara Palu, Sulawesi Tengah. Kedatangan keluarga ini untuk memastikan dan meminta jenazah anak buah teroris Santoso itu agar segera dapat dimakamkan.
Pantauan Liputan6.com, keluarga Mukhtar yang datang adalah sang kakak kandung bernama Ismail didampingi beberapa kerabatnya. Mereka langsung memasuki ruang Instalasi Forensik.
Tidak lama dalam ruangan, keluarga dan kerabat Mukhtar langsung meninggalkan Instalasi Forensik menuju Polda Sulteng.
Namun, Ismail bungkam saat oleh sejumlah wartawan tentang kedatangannya. Sementara, keluarga yang lain memastikan mereka ingin meminta jenazah Mukhtar.
Baca Juga
"Kami sudah memastikan dia adalah Mukhtar. Kami hanya ingin meminta agar jenazahnya bisa diberikan agar kami bisa langsung mengebumikannya," kata salah seorang kerabat Mukhtar sambil berjalan meninggalkan RS Bhayangkara, Jumat (22/7/2016).
Kabid Humas Polda Sulteng, AKB Hari Suprato mengatakan penyerahan jenazah tersangka terorisme tersebut baru bisa dilakukan Sabtu 23 Juli 2016. Itu pun, kata dia, belum pasti karena masih menunggu hasil pencocokan DNA.
"Tadi (hari ini) batal karena belum ada laporan hasil DNA. Bapak Kapolda juga masih di Poso. Kemungkinan besok baru diserahkan," tandas Hari.
Ruang Instalasi Forensik RS Bhayangkara dijaga ketat oleh Polri. Pada ruangan itu disemayamkan jenazah teroris Santoso dan anak buahnya, Mukhtar.
Advertisement
Ruang tersebut dijaga ketat oleh personel Brimob bersenjata. Tidak sembarangan orang yang bisa berada di area ruang Instalasi Forensik.