Suhu di Madinah 45 Derajat Celcius, Waspada Dehidrasi

Calon jemaah haji diharapkan selalu membawa semprotan air untuk disemprotkan ke wajah secara berkala jika sedang berada di luar ruangan.

oleh Muhammad Ali diperbarui 15 Agu 2016, 14:04 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2016, 14:04 WIB
Jemaah Haji
Lebih dari 6.800 orang jemaah haji mendarat di Madinah

Liputan6.com, Madinah - Cuaca Arab Saudi panas menyengat. Suhu di Kota Madinah pada pukul 07.30 waktu Arab Saudi mencapai 45 derajat celcius. Para calon jemaah haji diminta menjaga kesehatan.

Menurut Kepala Seksi Kesehatan Daker Madinah PPIH Arab Saudi dr Tjetjep Ali Akbar, kondisi yang paling dialami calon haji akibat cuaca ini adalah dehidrasi. Terlebih bagi mereka yang sudah memiliki riwayat penyakit sejak di Tanah Air.

"Di sini cuacanya panas, jadi bertambah parah, dehidrasi dan lain-lain," kata dr Tjetjep di Madinah, Senin (15/8/2016).

Kendati begitu, Tjetjep meminta para calon jemaah haji tak usah khawatir. Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah memiliki peralatan medis yang lengkap serta obat-obatan yang cukup, dan dilengkapi tenaga medis yang mumpuni.

"Fasilitas sudah melebihi balai pengobatan standar di Indonesia. Ada dokter spesialis. Ya bisa dibilang kayak rumah sakit tipe C lah," ujar dia.

Untuk menghadapi cuaca panas, petugas Klinik Kesehatan Haji Indonesia, dr Erwinsyah Erick memberikan tips. Yaitu para calon jemaah haji diharapkan selalu membawa semprotan air untuk disemprotkan ke wajah secara berkala jika sedang berada di luar ruangan.

"Dari tahun 2012 sampai sekarang musim haji selalu di musim panas. Ini akan terjadi sampai 2018," ujar dia.

Semprotan air itu, imbuh Erick, untuk menjaga kelembaban wajah. Selain itu, para calon jemaah haji juga harus banyak minum.

"Setiap jam kalau bisa minum air satu gelas. Jangan lupa siapkan juga topi, kaca mata dan masker," imbuh dia.

Hal lainnya yang harus dilakukan para calon jemaah haji ialah mempersiapkan diri baik-baik jika tengah menuju Masjid Nabawi. Karena banyak kejadian jemaah kehilangan sandal, sehingga pulang ke hotel tanpa alas kaki. Akibatnya kaki melepuh seperti terbakar.

"Kasus seperti itu, kaki jemaah melepuh akibat tidak pakai sandal, juga terjadi," ujar dia.

Terkait semprotan wajah, Kemenkes RI telah memberikan tabung kecil kepada para jemaah haji.  Tempat itu nantinya diisi dengan air yang selanjutnya dapat dibawa ke mana pun pergi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya