Ahok: Ganjil-Genap Bikin Jalanan Longgar, Tapi Bukan Solusi

Menurut Ahok, sistem ganjil genap telah mengurangi kemacetan di jalan-jalan protokol Ibu Kota hingga 20 persen setiap hari.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 25 Agu 2016, 14:54 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2016, 14:54 WIB
20160515-Three in One Dihapus, Ahok Berlakukan Pelat Ganjil-Genap
Kendaraan melintas di kawasan Sudirman, Jakarta, (15/5). Wacana Tersebut usai dihapusnya sistem three in one mulai 16 Mei 2016 dan menunggu berlakunya sistem Electronic Road Pricing (ERP) yang baru terlaksana pada 2017. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyebut, penerapan sistem ganjil-genap di Jakarta cukup berhasil. Sistem ini sebelumnya telah diuji coba selama satu bulan.

"Cukup oke ya (uji coba ganjil genap). Besok kita lihat hasil evaluasinya seperti apa," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (25/8/2016).

Ahok mengatakan, keberhasilan penerapan sistem ganjil genap tidak terlepas dari pengawasan petugas di lapangan. Meski begitu, Ahok mengingatkan, sistem ganjil-genap hanya solusi sementara mengurangi kemacetan. Sebab, solusi utama adalah sistem Electronic Road Pricing (ERP).

"Kemarin kalau enggak ada petugas memang los. Ganjil-genap ini bukan solusi sebetulnya. Menjelang ke ERP. Tapi memang relatif agak longgar nih jalan," kata Ahok.

Menurut Ahok, sistem ganjil-genap telah mengurangi kemacetan di jalan-jalan protokol Ibu Kota hingga 20 persen setiap hari.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya