Polisi Periksa Sopir Truk LPG Terguling di Tol Jagorawi

Polisi belum bisa memutuskan, apakah ada unsur kelalaian atau tidak dari pihak sopir truk tangki LPG itu.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 04 Sep 2016, 23:09 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2016, 23:09 WIB
Evakuasi Truk Tangki LPG Pertamina1
Polisi belum bisa memutuskan, apakah ada unsur kelalaian atau tidak dari pihak sopir truk tangki LPG itu. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Bogor - Jajaran Kepolisian Resor Bogor memeriksa sopir truk tangki LPG milik Pertamina, yang terguling di Tol Jagorawi KM 44 arah Jakarta menuju Puncak, pada Sabtu 3 September 2016.

"Nanti akan diperiksa, tadi kan kita fokus evakuasi dulu," ujar Kapolres Bogor Ajun Komisaris Besar Andi Muhammad Dicky, di lokasi kejadian, Minggu (4/9/2016).

Andi menjelaskan, pihak kepolisian masih mendalami penyebab pasti kecelakaan tersebut. Pihaknya belum bisa memutuskan, apakah ada unsur kelalaian atau tidak.

"Belum tahu, sebab masih dilakukan penyelidikan. Dari olah TKP dan informasi yang berkembang memang demikian. Namun, penyelidik tidak begitu saja menetapkan," ucap dia.

Sementara, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Wianda Pusponegoro memastikan, truk tangki milik Pertamina yang terguling itu layak operasi.

"Begitu kendaraan bisa jalan berarti layak operasi," kata Wianda di lokasi kejadian.

Pertamina tidak akan menghalang-halangi kepolisian menyelidiki insiden tergulingnya truk tangki LPG ini, hingga mengakibatkan terjadinya kemacetan parah.

"Kami serahkan kepada kepolisian untuk melakukan investigasi. Kami juga akan terbuka jika dimintai keterangan," terang Wianda.

Truk tangki LPG milik Pertamina terguling di Tol Jagorawi KM 44 jalur Jakarta menuju Puncak, pada Sabtu 3 September 2016 sekitar pukul 15.00 WIB.

Hasil pemeriksaan sementara, awalnya pengemudi berhenti di pinggir tol sekitar 500 meter sebelum pintu gerbang Tol Ciawi. Saat hendak membuka kap truk, tiba-tiba kendaraan bergerak mundur hingga tangki truk terguling dan melintang di jalur cepat.

Akibat insiden tersebut menyebabkan kemacetan parah di jalur Jakarta menuju Puncak-Sukabumi maupun arah sebaliknya. Kondisi tersebut berlangsung hingga Minggu sore.

Proses evakuasi truk tangki ini memakan waktu cukup lama, yakni 26 jam. Karena harus dilakukan secara hati-hati, mengingat bahan bakar gas berpotensi meledak jika terjadi kebocoran.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya