122 Sapi Kurban Seharga Ratusan Juta Ludes Terjual di Depok

Namun, penjual menyediakan sapi dengan ukuran bervariasi, sehingga pembeli bisa memilih mana hewan yang harganya cocok di kantong.

oleh Liputan6 diperbarui 11 Sep 2016, 23:48 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2016, 23:48 WIB
20160903-Idul-Adha-Jakarta-Qurban-YR
Sejumlah hewan kurban di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (3/9). Untuk harga Kambing dijual dengan harga Rp2,2-5,5 juta, sedangkan harga sapi Rp18-35 juta. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Depok - Menjelang Idul Adha 1437 Hijriah, semua kambing dan sapi premium seharga ratusan juta rupiah di Mal Hewan Kurban Depok, Jawa Barat, ludes terjual.

"Sekitar 300 ekor kambing sold out," kata Doni, pemilik Mal Hewan Kurban, seperti dilansir Antara, Minggu (11/9/2016).

Selain kambing, Doni juga menyediakan 6.800 ekor sapi dari NTT, NTB, Bali, Madura, dan Jawa untuk kaum muslim yang ingin berkurban tahun ini. Sebanyak 6.600 ekor telah laku terjual.

Doni menyediakan sapi dengan ukuran bervariasi sehingga pembeli bisa memilih mana hewan kurban yang harganya cocok di kantong. Kisaran harga sapi mulai dari Rp 4 juta hingga Rp 300 juta yang beratnya mencapai 1,5 ton.

Sapi premium yang harganya ratusan juta rupiah itu hanya tersedia dalam jumlah sedikit, kurang lebih 122 ekor. Namun semua sudah laku.

"Tujuh puluh lima persen saya menjual sapi yang harganya di tengah-tengah, di bawah Rp 20 juta, itu yang paling laku," ujar dia.

Ia menambahkan, Mal Hewan Kurban berjualan hingga beberapa hari setelah Idul Adha.

Penjualan tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu. "Tahun lalu drop banget, dari stok 7.000 ekor yang terjual kira-kira 3.500 ekor saja."

Doni menduga meningkatnya pembeli di Mal Hewan Kurban miliknya didorong juga oleh penjual musiman yang mengurangi stok kambing dan sapi akibat pengalaman tahun lalu.

"Banyak pembeli di luar langganan saya yang datang tahun ini, ada yang datang karena sulit mencari penjual lain," kata dia.

Bagi penjual hewan kurban seperti Doni yang punya peternakan sendiri, turunnya minat beli tidak terlalu berpengaruh. "Kalau pedagang musiman yang tidak punya peternakan, ruginya parah," ia memungkasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya