Liputan6.com, Bogor - Dua perempuan asal Indonesia yang dipilih Presiden Obama untuk melawan praktik perdagangan manusia, memberikan motivasi dan berbagi pengalaman dengan anak-anak di Bogor, Jawa Barat. Dalam misinya, Ima Matul Maisaroh dan Shandra Woworuntu mengajak anak-anak dari komunitas Terminal Hujan untuk melawan praktik perdagangan manusia.
"Adik-adik harus waspada terhadap perdagangan anak. Kalau ada yang mengaku dari agen, lalu mengajak bekerja, jangan mudah percaya," ujar Shandra Woworuntu, di hadapan ratusan anak-anak komunitas Terminal Hujan di Aula Kelurahan Baranangsiang, Kota Bogor, Minggu (23/10/2016).
Sebab, tak sedikit perempuan di Indonesia yang menjadi korban human traficking, seperti yang dialami dirinya. Awalnya, ia ditawari seseorang yang mengaku dari salah satu agen untuk bekerja di Amerika Serikat.
"Nyatanya saya dijual dan jadi budak seks. Karenanya kita harus lawan itu," ungkap dia.
Advertisement
Sementara Ima Matul Maisaroh, salah satu anggota Dewan Penasehat Perdagangan Manusia Presiden AS Barack Obama mengajak mereka yang hadir untuk meningkatkan kewaspadaan di lingkungannya terhadap perdagangan manusia.
"Jika orangtua menawarkan bekerja melalui agen, segera tolak. Jangan sampai kalian menjadi korban perdagangan manusia," ucap Ima.
Di sela-sela kunjungannya, mereka juga membagikan pengalaman pahitnya saat menjadi tenaga kerja wanita (TKW) ilegal kepada anak-anak kurang mampu itu.
"Kami ingin menyampaikan pengalaman saya sebagai korban perbudakan manusia sekaligus melakukan penanggulangan perbudakan dan perdagangan manusia," kata Ima.
"Pada intinya jangan mudah terbujuk oleh iming-iming mendapat kerja di luar negeri dengan gaji cukup besar," tambah dia.
Selain memberikan motivasi dan berbagi pengalaman, mereka membagikan komik yang berisi kisah nyata seorang perempuan asal Cianjur Jawa Barat yang menjadi korban human traficking.
"Buku ini mudah-mudahan jadi pembelajaran adik-adik semua," tambah Sandra.
Jadi Penasihat Obama
Ima Matul Maisaroh, wanita Indonesia asal Desa Gondanglegi, dekat Kota Malang, Jawa Timur itu mendadak tenar setelah diminta memberi pidato dalam Konvensi Nasional Partai Demokrat (DNC) AS. Â
Ima pun sebelumnya telah diangkat menjadi salah satu anggota Dewan Penasehat Gedung Putih bersama 10 anggota lainnya, Desember 2015 lalu.
Sebelum menyandang jabatan terhormat itu, Ima merupakan korban penyelundupan dan perdagangan manusia di negeri Paman Sam. Ima mengalami kondisi kerja yang tidak manusiawi.
Selama bekerja sebagai Asisten Rumat Tangga (ART), Ima harus bekerja lebih dari 12 jam dalam sehari. Belum lagi tindak kekerasan yang dialaminya hampir setiap hari, termasuk untuk kesalahan-kesalahan kecil yang dialaminya.