Ratna Sarumpaet Tolak Beri Kesaksian Kasus Penghinaan Presiden

Ratna mengatakan, seharusnya presiden yang harus melapor sendiri dan bukan orang lain.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 24 Nov 2016, 12:40 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2016, 12:40 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Kasus dugaan penghinaan terhadap Presiden Jokowi terus bergulir. Hari ini sejumlah saksi rencananya dihadirkan, salah satunya aktivis Ratna Sarumpaet.

Ratna mengatakan tidak akan datang menghadiri pemeriksaan. Menurut dia, pemanggilan sebagai saksi adalah tidak jelas dan ada nafsu jahat.

"Iya, tidak jelas. Aku lihat ada nafsu besar ingin tersangkakan orang atau apa aku enggak tahu. Tapi itu berantakan jadi saya nggak mau dipanggil dengan cara begini," kata Ratna Sarumpaet saat dikonfirmasi lewat telepon, Kamis (24/11/2016).

Dia mengatakan, jika pemanggilan tersebut berhubungan dengan dugaan penghinaan kepada presiden oleh musikus Ahmad Dhani, seharusnya Jokowi yang harus melapor sendiri dan bukan orang lain.

"Saya dibilang saksi tapi saksi atas siapa? Tuduhannya apa? Dhani kan dilaporkan oleh rakyat, harusnya yang melaporkan presiden atau orang yang ditunjuk oleh presiden," ucap Ratna.

Aktivis ini menuturkan, kasus serupa pada era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat. "Dulu SBY (pernah merasa dihina) dia lalu datang (melapor) sendiri. Jadi pemanggilan ini masih ngawur," kata dia.

Menurut Ratna, ada sejumlah orang yang juga dipanggil bersaksi terkait dugaan penghinaan presiden hari ini, yakni Ahmad Dhani, pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Bachtiar Nasir, Munarman, Rizieq Shihab, pengacara Eggy Sudjana, dan politikus senior PAN Amien Rais.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya